"Ekonomi global masih menghadapi berbagai tantangan seperti varian-varian baru covid-19 dan distribusi vaksin global yang belum merata,” ujar Menko Airlangga Hartarto dalam acara Indonesia Economic Outlook 2022 Hipmi, dilansir Antara, Selasa, 25 Januari 2022.
Selain itu, lanjut dia, pelemahan ekonomi akibat kebijakan, terutama di Tiongkok yang mendorong pertumbuhan tinggi ke arah pemerataan, menyebabkan terjadinya krisis energi. Belum lagi risiko yang mempengaruhi capital outflow seperti kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.
Airlangga mengatakan situasi-situasi tersebut perlu direspons secara fleksibel dan adaptif. Pemerintah, kata dia, terus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan efektivitas dalam penanganan covid-19 melalui strategi hulu-hilir.
“Kasus aktif di Indonesia terus dijaga dengan tingkat kesembuhan 96,4 persen. Namun kita tetap harus waspada dengan disiplin menetapkan protokol kesehatan, mengingat kenaikan kasus Omicron secara global telah melanda berbagai negara di dunia," paparnya.
Pemerintah, lanjut dia, juga mengakselerasi vaksinasi pada 2022. Vaksin dosis primer diharapkan selesai di kuartal kedua 2022 dan pemerintah juga sudah menjalankan program booster vaksin sejak 12 Januari yang lalu.
Di sisi kesehatan, pemerintah juga melanjutkan program penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi dengan alokasi Anggaran PEN sebesar Rp451,64 triliun dengan fokus pada tiga pilar yakni kesehatan, perlindungan masyarakat dan penguatan pemulihan ekonomi.
“Untuk pemanfaatan program pemulihan ekonomi beberapa kegiatan akan didorong agar dilaksanakan di depan ataupun front loading di awal tahun,” ungkap Airlangga.
Tak hanya itu, pemerintah terus mendorong perbaikan iklim investasi dengan berbagai regulasi yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru.
Presidensi G20 Indonesia juga diharapkan dapat meningkatkan perdagangan maupun investasi yang mendorong terjadinya pemulihan ekonomi inklusif kuat dan berkelanjutan.
“Saya apresiasi kerja sama semua pihak, namun tentu kita harus sadar tantangan masih banyak. Terus jaga koordinasi, sinergi dan kerjasama pemerintah pusat, daerah, para pengusaha dan masyarakat agar seluruh stakeholder dapat merasakan manfaat pemulihan perekonomian ini," tutup Airlangga.
Adapun pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 ditargetkan dapat tumbuh hingga 5,2 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News