Rapat Dewan Komisioner (RDK) Maret 2022 menyampaikan perkembangan pasar saham Indonesia masih menguat. Sampai dengan 25 Maret 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menguat 1,6 persen (mtd) dan mencatatkan all time high di level 7.049,68 pada Kamis, 24 Maret 2022.
"Penguatan ini didukung oleh net buy nonresiden di pasar saham yang tercatat sebesar Rp5,12 triliun (mtd). Sementara itu di pasar SBN (Surat Berharga Negara), outflow nonresiden mencatatkan peningkatan sebesar Rp36,65 triliun sehingga turut mendorong peningkatan rerata yield 19,8 bps," ungkap Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo dalam siaran pers, Kamis, 31 Maret 2022.
Sementara itu, penghimpunan dana di pasar modal melalui Penawaran Umum Saham, Obligasi, dan Sukuk hingga 29 Maret 2022 telah mencapai Rp47,6 triliun dengan penambahan emiten baru sebanyak 15 emiten.
"Hal ini menunjukkan optimisme investor domestik maupun global atas perekonomian domestik yang terus pulih," terangnya.
Adapun fungsi intermediasi perbankan pada Februari 2022 kembali mencatatkan tren positif dengan pertumbuhan kredit sebesar 6,33 persen (yoy) atau 0,93 persen (mtm) dengan seluruh kategori debitur mencatatkan kenaikan, terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan ritel.
Secara sektoral, mayoritas sektor utama mencatatkan kenaikan kredit secara bulanan, terutama perdagangan, manufaktur, dan rumah tangga masing-masing sebesar Rp19,5 triliun, Rp8,8 triliun, dan Rp7,1 triliun. Hal tersebut mencerminkan dukungan perbankan dalam pemulihan ekonomi nasional terus membaik.
Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 11,11 persen (yoy) atau 0,30 persen (mtm). Terutama didorong oleh giro yang tumbuh sebesar Rp30,1 triliun.
Anto menjelaskan, OJK juga terus mendorong terbentuknya tingkat suku bunga perbankan yang lebih efisien dan secara umum hingga Februari terus melanjutkan tren penurunan. Rata-rata suku bunga kredit tertimbang dari Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Investasi (KI), dan Kredit Konsumsi (KK) pada Februari 2022 tercatat sebesar 9,02 persen atau menurun dibandingkan periode sebelumnya, begitupun dengan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang menurun menjadi sebesar 8,81 persen.
Pada sektor IKNB, piutang perusahaan pembiayaan terpantau dalam tren meningkat, dengan nominal tercatat sebesar Rp372 triliun pada Februari 2022 terutama didorong oleh jenis pembiayaan modal kerja dan investasi dengan mayoritas sektoral mengalami pertumbuhan positif.
"Namun demikian, premi asuransi umum kembali terkontraksi pada Februari 2022 sebesar 3,5 persen (yoy) setelah bulan sebelumnya terpantau positif 4,68 persen. Sementara itu, premi asuransi jiwa juga masih terkontraksi 22,02 persen (yoy)," tutup Anto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News