"Ekonomi dan negara Indonesia itu seperti mobil. Kita semuanya naik mobil menuju cita-cita republik di jalan itu ada yang gronjal-gronjal dan rakyat perlu dilindungi. Itulah shock absorbernya instrumen yang penting adalah APBN," kata dia dilansir dari laman resmi Kemenkeu, Kamis, 10 Maret 2022.
Untuk itu, Sri Mulyani meminta seluruh jajarannya semakin menyelami peran dan tujuan APBN. Sebagai bendahara negara, ia memastikan APBN harus tepat sasaran dalam mendukung tercapainya Indonesia maju dan sejahtera.
"Kita harus make sure mobil itu baik, bisa meng-absorb syok, bisa menjaga supaya kita tidak selip, dan kita tetap maju ke depan menuju yang kita cita-citakan," ungkapnya.
Ia menambahkan 2022 merupakan tahun terakhir yang memperbolehkan defisit di atas tiga persen sebagaimana Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2020. Setelahnya, APBN harus dipulihkan melalui reformasi penerimaan negara dan optimalisasi belanja.
Misal adanya core tax, perbaikan proses bisnis, integritas, peluncuran Simbara untuk PNBP yang berasal dari mineral sebagai reformasi di bidang penerimaan negara. Dari sisi belanja, penyerapan harus dipastikan tidak hanya sekedar absorpsi tapi juga menghasilkan quality, output, outcome dan hasil yang baik bagi rakyat.
"Juga dengan pengelolaan utang dengan hati-hati, dan menjaga PMN dan dana abadi. Kalau shock breakernya kerja terlalu keras tidak pernah berhenti dia bisa patah, maka APBN perlu disehatkan juga karena perjalanan masih panjang negara ini," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News