Pemulihan ekonomi nasional. Foto ; AFP.
Pemulihan ekonomi nasional. Foto ; AFP.

Pandemi Mereda, Perputaran Bisnis Diyakini Bakal Meningkat

Eko Nordiansyah • 06 Juni 2022 14:13
Jakarta: Tren penurunan kasus covid-19 setelah melanda dunia sejak dua tahun terakhir membuat optimisme pemulihan ekonomi kembali meningkat. Bahkan pemulihan ekonomi mulai dirasakan oleh berbagai lini bisnis yang selama pandemi mengalami tekanan cukup dalam.
 
Sekretaris Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) Jony Oktavian Haryanto mengatakan saat ini pandemi covid-19 di Indonesia dan berbagai negara hampir berakhir. Kondisi ini diyakini akan membuat perputaran bisnis kembali berjalan sehingga roda perekonomian bisa mulai berjalan normal.
 
"Musim dingin segera berlalu, dan musim semi akan segera tiba. Semua orang akan kembali berbisnis, kembali bekerja, sehingga kami berharap dunia dapat segera kembali normal," kata dalam 'International Conference on Family Business and Entrepreneurship (ICFBE)', Senin, 6 Juni 2022.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman memaparkan, pandemi menyebabkan terjadinya tren perubahan perilaku konsumen. Banyak konsumen saat ini lebih memperhatikan asal produk, kemasan, keamanan makanan, lebih menyukai home delivery, dan makanan yang meningkatkan imunitas.
 
"Itulah tren terbaru di industri makanan dan minuman. Ini menjadi kesempatan bagi pelaku bisnis makanan dan minuman untuk melakukan inovasi agar dapat menyajikan makanan yang lebih sehat. Tentunya kami juga memerlukan dukungan pemerintah dalam hal infrastruktur dan logistik," ungkapnya.
 
ICFBE 2022 terbagi dalam dua sesi, yaitu sesi pertama adalah diskusi panel yang menghadirkan para pembicara dari dalam negeri maupun luar negeri. Lalu, sesi kedua berupa paralel session oleh para akademi dari berbagai negara yang dibagi dalam beberapa sesi sesuai dengan topik penelitiannya.
 
Dalam pembahasan dampak pandemi terhadap wanita dan entrepreneurship, Direktur Women’s Entrepreneurship Research Alliance Andrea North-Samardzic memaparkan, hasil risetnya yang menyebut pandemi lebih berdampak kepada wanita ketimbang pria. Namun, ini justru membuat wanita memiliki peluang lebih besar untuk berkembang.
 
Pada sesi entrepreneurship, Profesor dari University of Gloucestershire Inggris Neil Towers mendorong lebih banyak pebisnis baru yang lahir dari lingkungan perguruan tinggi. Salah satunya melalui program Growing Indonesia-a Triangular Approach (GITA) yakni konsorsium yang melibatkan tujuh perguruan tinggi dari Indonesia dan empat dari Eropa.
 
"GITA mencakup pengembangan hubungan kerja sama yang efektif antara perguruan tinggi dan perusahaan, menanamkan jiwa kewirausahaan pada seluruh pemangku kepentingan di universitas, serta membangun perusahaan baru dari ide-ide dan inovasi yang berkontribusi pada ekonomi lokal maupun daerah. Ini dilakukan melalui growth hub yang didirikan kampus," ujar dia.
 
Sedangkan pada sesi yang membahas tentang family business, Akademisi dan juga Pakar Bisnis Keluarga Jacob Donald Tan sepakat bisnis keluarga perlu dikelola secara sistematis dan memiliki nilai serta aturan tersendiri. Jacob menambahkan, tradisi atau nilai adalah elemen dasar untuk umur panjang dan kesuksesan bisnis keluarga.
 
"Perlu ada nilai yang tertulis, karena itu berhubungan erat dengan kesuksesan. Ini juga bisa menjadi konstitusi keluarga. Mewujudkannya tidak mudah, tapi itu merupakan ajang rekonsiliasi dalam memelihara hubungan, menjaga harmoni dan sekaligus meningkatkan dinamika dalam bisnis keluarga," pungkasnya.
 
(SAW)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif