ilustrasi APBN - - Foto: dok MI
ilustrasi APBN - - Foto: dok MI

Defisit Anggaran Diprediksi 4,3%, Lebih Kecil dari Target APBN 2022

Eko Nordiansyah • 12 Januari 2022 19:17
Jakarta: Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan defisit anggaran tahun ini bisa lebih kecil dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Kondisi ini diyakini akan memberikan dampak positif terhadap upaya konsolidasi fiskal.
 
Dalam APBN 2022, defisit ditetapkan sebesar Rp868 triliun atau 4,85 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Target ini lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi sementara defisit anggaran pada tahun lalu yang tercatat hanya sebesar Rp783,7 triliun atau 4,65 persen dari PDB.

 
"Defisitnya tampaknya akan jauh lebih kecil daripada 4,85 persen, bisa di sekitar 4,3 sampai 4,4 persen atau bahkan lebih rendah kalau kita nanti lihat performance-nya memang sesuai dengan yang kita ekspektasi," katanya dalam video conference, Rabu, 12 Januari 2022.

Menurut dia, ada beberapa alasan yang bisa membuat realisasi dari defisit anggaran tahun ini lebih rendah dari targetnya sebagaimana yang terjadi pada 2021. Salah satunya adalah implementasi dari Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) yang akan dilakukan pada tahun ini.
 
"Dalam konteks ini memang waktu kita menyusun APBN 2022 di Oktober 2021, dalam konteks ini kita banyak asumsi-asumsi yang belum bisa kita masukkan terutama misalnya ada reformasi perpajakan dengan Undang-undang HPP itu. Jadi ini belum termasuk beberapa hasil dari reform yang kita lakukan," ungkapnya.
 
Meskipun defisit anggaran diperkirakan turun, Febrio memastikan pemerintah tidak akan mengerem belanja sebagai upaya mencapai target tersebut. Menurutnya belanja negara ditargetkan tetap mengalami pertumbuhan agar memberikan dukungan terhadap pemulihan ekonomi nasional.
 
"Belanjanya akan tetap, belanjanya akan tetap seperti yang kita rencanakan, tidak akan turun. Jadi pertumbuhannya malah positif dari Rp2.697 triliun menjadi Rp2.714 triliun dan tentunya dengan logika yang sama, tadi kita lanjutkan pemulihan perekonomiannya sambil terus menjaga pemulihan ekonominya berkualitas," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan