Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. FOTO: Dok Medcom.id/Ilham Wibowo
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. FOTO: Dok Medcom.id/Ilham Wibowo

Gara-Gara Krisis Energi Global, Pemerintah Disebut Bakal Sesuaikan Harga Bahan Bakar Subsidi

Husen Miftahudin • 17 Maret 2022 19:20
Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) mengatakan meningkatnya eskalasi ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina membuat harga komoditas dan energi global mengalami kenaikan tajam. Hal tersebut dinilai akan berimplikasi pada kondisi fiskal dan juga harga-harga di dalam negeri.
 
"Semuanya akan tergantung pada kebijakan pemerintah dalam menyikapi harga energi global yang meningkat," ucap Perry dalam konferensi pers usai Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI secara virtual, Kamis, 17 Maret 2022.
 
Terkait hal tersebut, Bank Indonesia akan terus melakukan koordinasi bersama pemerintah untuk memahami, bertukar pikiran, dan juga memberikan pandangan terhadap apa yang akan dilakukan oleh pemerintah terhadap implikasi dari kenaikan harga energi global dan harga-harga di dalam negeri.


Khususnya, sebut Perry, berkaitan dengan penyesuaian harga bahan bakar subsidi. Ia menyatakan bahwa krisis energi global yang terjadi akibat konflik Rusia-Ukraina saat ini telah membuat harga bahan bakar nonsubsidi seperti Pertamax mengalami kenaikan.
 
"Sekali lagi, koordinasi masih terus dilakukan. Pada waktunya kami akan sampaikan lebih lanjut sesuai dengan arah kebijakan dari sisi pemerintah," tegas dia.
 
Ia menyebut bahwa rata-rata harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada 2022 akan mengalami kenaikan menjadi USD85 sampai USD86 per barel. Pada asesmen sebelumnya, bank sentral hanya memperkirakan rata-rata harga minyak Indonesia di kisaran USD67 sampai USD70 per barel.
 
Kenaikan harga komoditas ini terjadi secara meluas. Indeks harga komoditas ekspor Indonesia pada 2022 diperkirakan bisa mencapai hingga 10,5 persen, angka itu naik tajam bila dibandingkan proyeksi sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 4,2 persen.
 
"Tentu saja dampak ini akan juga dipengaruhi seberapa lama eskalasi ini akan berlangsung, apakah sementara atau akan berlanjut sejalan dengan upaya-upaya dan solusi geopolitik yang berlangsung," tutur Perry.
 
Untuk saat ini, Bank Indonesia dan pemerintah tengah intens berkoordinasi terhadap kenaikan harga pangan di dalam negeri. Bank sentral sendiri menyambut baik dan mendukung penuh upaya-upaya pemerintah untuk memastikan pasokan barang di dalam negeri terjaga, sehingga harga-harga pangan sekarang maupun menjelang Ramadan tetap terjaga.
 
"Kami mendukung penuh upaya-upaya pemerintah yang mengutamakan bagaimana kesejahteraan masyarakat, termasuk terjaganya harga-harga menjelang maupun selama Ramadan maupun untuk periode berikutnya," tutup Perry.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan