"Memang ini pola lama ngebutnya, saya sudah ngomong ngebutnya di September, Oktober, November, Desember. Ini saya mau ubah, maju ke awal Januari," kata Jokowi, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Dirinya menambahkan, apa yang telah dilakukan oleh Kementerian PUPR dengan menandatangani hingga 1.026 paket kontrak senilai hampir Rp25 triliun adalah hal yang sangat baik. Karenanya, dirinya akan mendorong kementerian lain untuk segera merealisasikan anggaran supaya proyek yang telah direncanakan bisa mulai dikerjakan.
"Itu tinggi sekali, akan berikan stimulasi, dorongan pada growth dan ekonomi. Ini yang saya dorong tidak akan hanya di PUPR. Saya akan telpon Kementan, sudah mulai belum. Kemenhub juga (ditelpon). Karena kalau tadi sudah tanda tangan, hari ini bekerja sudah bisa," jelas dia.
Selain itu, Jokowi mengatakan, jika selama ini banyak pihak yang meragukan soal penerimaan negara melalui pajak dan penyerapan anggaran akan rendah. Namun, nyatanya di akhir tahun kemarin penyerapan anggaran mencapai 92 persen dan penerimaan negara mencapai 84 persen.
"Akhirnya penyerapan anggaran 92 persen. Penerimaan negara 84 persen. Artinya kenapa angka itu tercapai? Karena semua K/L bekerja keras. Tadi daerah, gubernur menyampaikan Gubernur Jawa Timur realisasi 94 persen, di Papua 90 persen, Sumatera Utara 94 persen. Serapannya tinggi-tinggi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id