"Pertumbuhan ekonomi tidak saja positif, tapi terus berlanjut lebih kuat. Dengan kondisi pandemi yang dikelola baik, juga didorong aktivitas masyarakat di Ramadan dan Lebaran," kata Febrio dalam Media Briefing virtual, Jumat, 13 Mei 2022.
Ia menerangkan, sebelum kuartal II-2022, pergerakan mobilitas di Tanah Air sudah tinggi sejak kuartal I tahun ini dengan rata-rata 7,1 persen dibanding awal 2020. "Menariknya, pada Mei ini terkait (libur) Idulfitri, aktivitas masyarakat untuk rekreasi meningkat cukup tajam, harapannya bisa membantu sektor lain seperti transportasi," jelas Febrio.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dengan tingginya aktivitas masyarakat saat mudik yang diperkirakan mencapai 80 juta orang lebih, dapat mendongkrak sektor pariwisata lebih mendekat masa pra pandemi.
Kepala BKF memperkirakan, pada kuartal II tahun ini rata-rata mobilitas mencapai 15,4 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2022 yang sebesar 7,1 persen. Kegiatan mudik Lebaran menjadi pemicu melonjaknya mobilitas masyarakat di Mei.
"Hal ini menggembirakan, mudah-mudahan akan tercermin di aktivitas dan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 lebih kuat lagi," jelasnya.
Selain itu, Kepala BKF juga menyinggung soal kinerja ekspor impor yang terus menguat. Pada kuartal I-2022, ekspor mencatatkan distribusi pada perekonomian sebesar 23,10 persen dengan pertumbuhan terhadap PDB sebesar 16,22 persen (yoy).
"Ekspor impor masih sangat kuat, dan ini adalah pertumbuhan riil, bukan hanya faktor harga. Artinya adalah tambahan volume ekspor dari kuartal I-2022 adalah 16,2 persen," sebutnya.
Sektor-sektor yang masih dianggap kuat, lanjut Febrio ialah dari manufaktur, perdagangan, hingga konsumsi yang sudah berada di level prapandemi. Sektor lain yang diperhatikan pemerintah ialah transportasi dan makan minuman.