Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, perdagangan Indonesia dan Rusia sempat mencatat surplus USD11,5 juta pada Januari 2022. Namun setelah itu, perdagangan dengan Rusia selalu mencatatkan defisit dengan defisit terbesar USD186,8 juta pada Maret lalu.
"Dengan Rusia, Januari masih surplus USD11,5 juta, Februari defisit USD7,9 juta, dan terbesarnya di Maret USD186 juta, April defisit berkurang tinggal USD34 juta," kata dia dalam video conference, Selasa, 17 Mei 2022.
Secara kumulatif sejak Januari hingga April 2022, neraca perdagangan Indonesia dengan Rusia mencatat defisit sebesar USD217,2 juta. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, perdagangan Indonesia dengan Rusia masih surplus sebesar USD48,3 juta.
"Dengan Ukraina perkembangannya dari Januari sampai April kita selalu defisit, tapi menyusut. Januari defisitnya USD8,9 juta, Februari USD6,5 juta, Maret USD6,6 juta, kemudian terus berkurang di April USD1,3 juta," ungkapnya.
Secara kumulatif, ia menambahkan perdagangan Indonesia dengan Ukraina mencatat defisit USD23,3 juta selama Januari hingga April 2022. Defisit ini lebih buruk dibandingkan dengan surplus sebesar USD69 juta pada periode yang sama tahun lalu.
"Di sini memperlihatkan konflik Rusia-Ukraina merugikan kita. Terlihat pada perdagangan empat bulan terakhir kita defisit kepada kedua negara. Sementara tahun lalu kita masih dapatkan surplus," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News