Dalam pelantikan tersebut, Sri Mulyani berpesan bahwa aset negara merupakan salah satu instrumen fiskal yang sangat penting. Apalagi dalam kondisi perekonomian global yang menurun saat ini, diperlukan upaya optimalisasi aset negara yang dilaksanakan dengan cara out of the box, kreatif, dan mumpuni.
"Untuk dapat memberikan peningkatan nilai tambah aset yang dikelola, tidak hanya dari sisi penerimaan atau manfaat finansial, namun juga harus didorong untuk memberikan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat," kata dia di Jakarta, Jumat, 3 April 2020.
Pelantikan Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama ini merupakan promosi dan mutasi di lingkungan LMAN. Di samping itu, pelantikan dihadiri dengan jumlah undangan terbatas mengikuti aturan protokol keamanan dan kesehatan yang dikeluarkan oleh Pemerintah dengan tetap memperhatikan tata kelola yang baik.
Pada situasi pandemi virus korona (covid-19) seperti sekarang ini Sri Mulyani juga meminta kepada seluruh pejabat di LMAN untuk menjaga kesehatan dan keselamatan di tengah situasi pandemi covid-19. Dirinya ingin semua pihak menjaga kesehatan dan keselamatan dalam bertugas.
"Kita semua tahu dalam menghadapi situasi dan cobaan yang tidak mudah, baik secara perorangan maupun institusi ataupun dunia. Kita semua akan melakukan tugas kita tanpa kompromi dari sisi profesionalitas, loyalitas, dan integritas. Jaga tingkah laku dan pikiran dalam situasi yang luar biasa ini, selamat bekerja," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani juga melantik Febrio Nathan Kacaribu sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF). Febrio menggantikan Suahasil Nazara yang saat ini telah diangkat sebagai Wakil Menteri Keuangan oleh Presiden Joko Widodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News