Ilustrasi produksi mobil - - Foto: Antara/ M Risyal
Ilustrasi produksi mobil - - Foto: Antara/ M Risyal

Pemberian Diskon PPnBM Tak Cukup Meski Dongkrak Penjualan Mobil

Eko Nordiansyah • 27 April 2021 16:56
Jakarta: Pemerintah telah menggelontorkan insentif potongan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor. Sayangnya, diskon pajak ini tidak cukup untuk mendukung keberlanjutan industri otomotif meski penjualannya mulai meningkat.
 
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan penjualan mobil sudah naik 11 persen sejak diberlakukannya insentif pada Maret 2021. Dengan adanya perluasan insentif untuk jenis lain, penjualan mobil hingga akhir tahun diperkirakan meningkat.

 
"Perlu dicatat, stimulus PPnBM diperkirakan belum terlalu sustainable. Pertama, dari sisi respons konsumen, rata-rata memanfaatkan adanya diskon yang diberikan pemerintah, jadi bukan demand membeli karena kebutuhan," katanya dalam webinar di Jakarta, Selasa, 27 April 2021.

Selain itu, pemberian insentif yang dilakukan bertahap diperkirakan akan menurunkan penjualan mobil hingga akhir tahun. Pasalnya dengan insentif yang lebih rendah, maka keinginan masyarakat untuk membeli mobil juga diprediksi akan menurun kedepannya.
 
"Penjualan kendaraan bermotor roda empat akan menurun sejalan dengan pengurangan diskon sampai akhir tahun. Artinya bisa meningkatkan penjualan tahun ini, tapi masa diskonnya habis, kita perkirakan akan kembali ke kondisi semula sebelum diberikan stimulus," ungkapnya.
 
Ia menambahkan kontribusi industri otomotif juga relatif kecil terhadap perekonomian yaitu hanya tiga persen saja. Oleh karena itu, Faisal menyebut insentif pemerintah seharusnya diarahkan untuk mendorong keberlanjutan kinerja industri otomotif.
 
"Industri otomotif ini sebelum pandemi relatif lesu, karena kalau kita lihat dari sisi penjualan masih berorientasi ke pasar domestik. Jadi akan lebih sustainable jika dampak stimulus ini diberikan ke intervensi yang lebih berkelanjutan," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan