"Enam bulan pertama tidak mulus. Pelambatan ekonomi masih menjadi ancaman ekonomi Indonesia," kata Direktur Penelitian CORE Indonesia Mohammad Faisal dalam diskusi Mid Year Review 2016, Jalan Tebet Barat Dalam Raya, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2016).
Dia melanjutkan, selama kuartal I-2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,92 persen atau jauh dari target pemerintah yang mematok di atas lima persen. Namun begitu, capaian pertumbuhan ekonomi di kuartal awal tahun tersebut masih lebih baik ketimbang capaian pertumbuhan ekonomi di kuartal sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 4,7 persen.
Menurut dia, banyak faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mengalami pelambatan. Salah satunya ketidakpastian ekonomi global yang ditujukan pada pelambatan ekonomi Tiongkok dan ketidakpastian suku bunga The Fed.
"Perkiraan IMF secara global seperti Tiongkok misalnya yang terus mengoreksi pertumbuhan ekonominya. Pada tahun ini saja pertumbuhan ekonominya harus dikoreksi dari 6,9 persen menjadi 6,5 persen pada tahun ini, tahun depan juga makin rendah hanya 6,2 persen. Eropa, Jepang dan Amerika Serikat juga mengalami pelambatan. Selain itu juga ancaman Brexit (British Exit)," papar dia.
Sementara itu, faktor pelambatan ekonomi di dalam negeri juga masih terasa. Belum membaiknya harga komoditas menjadi ancaman bagi pertambangan dan pertanian lantaran kondisi ekonomi global belum membaik.
"Harga komoditas masih rendah, terutama sektor pertambangan dan pertanian, masih saja rendah. Ini juga yang mempengaruhi impor Indonesia ke beberapa negara belum membaik," tutur Faisal.
Meski demikian, secara keseluruhan kondisi ekonomi Indonesia selama semester I-2016 akan lebih baik ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya.
"Secara umum kondisi ekonomi Indonesia jauh lebih baik ketimbang tahun lalu di periode yang sama. Hampir semua sektor ekonomi mengalami perbaikan," pungkas Faisal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id