Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat mengecek panen jagung di Gorontalo, Sulawesi Utara, Kamis (25/8/2016). Foto: Metrotvnews.com/ Arga Sumantri.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat mengecek panen jagung di Gorontalo, Sulawesi Utara, Kamis (25/8/2016). Foto: Metrotvnews.com/ Arga Sumantri.

Mentan Ingin Menyetop Impor Jagung

Arga sumantri • 26 Agustus 2016 03:05
medcom.id, Gorontalo: Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ingin menyetop impor pangan khususnya jagung. Dia menargetkan hal itu bisa dilakukan hingga akhir tahun ini.
 
"Target kita sampai Desember tahun ini tidak ada lagi impor jagung," kata Amran saat melakukan kunjungan kerja di Gorontalo, Sulawesi Utara, Kamis (25/8/2016).
 
Targetan itu bukan isapan jempol semata. Amran percaya hal itu bisa terjadi asal semua pihak punya tekad yang sama. Amran menerangkan, saat ini posisi pangan, khususnya jagung, secara nasional cenderung membaik. Angka impor jagung tahun ini menurun.

"Impor jagung kita tahun ini turun sekitar 60 persen," lanjut Amran.
 
Potensi yang dipunya Gorontalo, bisa jadi modal buat mewujudkan tekad menyetop impor jagung. Namun, potensi wilayah yang dimiliki tak melulu cukup buat membuat cita-cita itu terwujud.
 
Anrab menuturkan, sinergi perlu bangun bersama untuk mewujudkan program stop impor. Amran mengaku pihak Kementerian Pertanian juga bersinergi dengan GPMT (Gabungan Pengusaha Makan Ternak).
 
Tahun lalu, Amran bilang ekspor jagung cenderung meningkat. Tapi, sayangnya impor masih ada. Makanya, tahun ini dia mau berupaya menekan impor.
 
"Sampai dengan akhir Desember targetnya. Karena biasanya setiap tahun impor naik lima persen. Ini yang terjadi adalah penurunan sekitar 60 persen," beber Amran.
 
Kamis 25 Agustus, Amran melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Gorontalo. Kunjungan kerja juga sembari ikut melakukan panen raya di Gorontalo.
 
Tahun ini, Amran menyebut kalau produksi jagung di Gorontalo naik drastis. Hal itu merupakan imbas dari semakin meluasnya lahan yang dipakai untuk menanam jagung.
 
Pada 2014 hingga 2015, hanya ada 124 ribu hektare lahan yang ditanami jagung di Gorontalo. Total produksi jagung yang dihasilkan sekitar 500 ribu ton.
 
Tahun ini, Amran bilang lahan yang digunakan menjadi sekitar 200 ribu hektare. Produksi jagung juga mencapai sekitar satu juta ton.
 
Capaian itu, kata Amran belum cukup. Dia menantang petani juga pemerintah Gorontalo buat menaikkan target. Tak tanggung-tanggung, Amran minta, tahun depan ada penambahan lahan menanam jagung sampai 400 hektare. Sehingga, asumsinya produksi jagung yang dihasilkan juga bakal lebih tinggi.
 
"200 ribu hektare kami bantu bangun dari pemerintah pusat, gratis," ungkap Amran.
 
Menanggapi tantangan Amran, Gubernur Gorontalo Ruslie Habibie menyanggupi. Asal, mesti ada sinergi dari pemerintah pusat juga pihak terkait.
 
"Tahun lalu Pak Menteri bilang bisa enggak satu juta ton jagung, bisa pak asal bapak kasih kami bibit jagung gratis, terbukti tahun ini," pungkas Ruslie.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan