Direktur Kepatuhan, Potensi dan Penerimaan DJP Yon Arsal mengatakan jika memang angkanya fix maka pertumbuhan pajak pada kuartal I yakni 18,2 persen.
baca : Dirjen Pajak Bakal Panggil WP yang Belum Ikut Program Tax Amnesty
"Pertumbuhan itu termasuk migas. Jika pertumbuhan non migasnya saja 15,2 persen," kata Yon ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin 3 April 2017.
Yon merinci, untuk penerimaan non-migasnya saja capaiannya sudah Rp210 triliun dari target Rp1.271,7 triliun. Sedangkan untuk migasnya yakni Rp11,9 triliun dari target Rp35,9 triliun. Dirinya mengatakan penerimaan migas naik tajam hampir 80 persen karena adanya kenaikan harga minyak dunia.
Menurut Yon pertumbuhan 18 persen hingga akhir tahun seperti yang ditargetkan bisa dijaga jika pihaknya bisa memastikan bahwa di September atau kuartal ketiga nanti penerimaan yang masuk bisa sebesar tahun lalu yang terbantu uang tebusan tax amnesti yakni lebih dari Rp93 triliun.
"Kalau bisa dimaintai tumbuh 18 persen itu tinggal di bulan September saja, karena kemarin di Oktober November Desember normal. Kan dari tax amnesty hanya Rp10 triliun. Risiko terbesar di bulan September yang kemarin kita terima Rp93 triliun sekian," jelas Yon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
