"Ada kemajuan (pada APBN 2016), contohnya dana desa. Kesehatan juga naik lima persen. Belanja infrastruktur didorong. Kami bantu rakyat miskin. Dulu 2,5 juta orang, sekarang jadi enam juta orang," ujar Bambang, di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Selasa, 3 November.
Sayangnya, aku dia, postur APBN tahun depan yang tak memiliki ruang fiskal memadai menjadikan APBN 2016 kurang sempurna. Sektor penerimaan negara, khususnya perpajakan menjadi alasan utama APBN yang telah disepakati bersama DPR ini tak sempurna.
"APBN yang bagus itu ruang fiskalnya lebih besar. Tapi, penerimaan kan belum bisa diandalkan. Sudah 10 tahun penerimaan pajak tidak sesuai target. Kecuali, pas sunset policy," kata dia.
Bambang berharap, rencana pemerintah untuk menerapkan skema pengampunan pajak (tax amnesty) mampu membantu sektor penerimaan pajak tahun depan. "Saya harap, tax amnesty jadi jalan keluar. Belanja negara harus besar dan terarah. Dan kalau bisa, lama-lama pembiayaan dikurangi. Utang juga dikurangi," pungkas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News