Bank Indonesia (MI/ROMMY PUJIANTO)
Bank Indonesia (MI/ROMMY PUJIANTO)

BI: Dampak Penurunan BI Rate dan GWM Belum Optimal

Eko Nordiansyah • 17 Maret 2016 19:03
Mertotvnews.com, Jakarta: Bank Indonesia (BI) menilai penurunan suku bunga acuan atau BI rate dan Giro Waib Minimum (GWM) primer belum berdampak optimal bagi industri perbankan. Padahal, BI telah menurunkan BI rate sebanyak tiga kali alias sebanyak 75 basis poin (bps) sejak Januari 2016 serta GWM sebanyak dua kali sebanyak 150 bps sejak Desember 2015.
 
"Mengenai transmisi, kita ketahui BI sejak Januari ini sudah menurunkan BI rate tiga kali 75 bps. Dan GWM sejak Desember sudah kami perlonggar 150 bps. Kami lihat transmisi sudah berjalan namun belum terlalu kuat," ujar Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung, di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2016).
 
Dirinya menambahkan, saat ini suku bunga deposito di bank baru turun tujuh bps sedangkan suku bunga kredit baru turun empat bps. Padahal, suku bunga acuan telah turun jauh di atas penurunan suku bunga baik deposito maupun kredit.

"Penurunan bunga deposito baru tujuh bps. Kemudian penurunan bunga kredit baru sekitar empat bps. Jadi masih sangat kecil dari penurunan BI rate 75 bps. Jadi masih belum efektif," jelas dia.
 
Oleh karena itu, lanjut Juda, fokus utama BI dalam jangka pendek adalah mengefektifkan langkah pelonggaran kebijakan moneter. Selain itu, BI juga akan mendorong optimalisasi kebijakan dengan penguatan operasi moneter dan menjaga term structure tetap konsisten.
 
"Maka, fokus BI ke depan adalah bagaimana transmisi kebijakan moneter ini makin efektif. Maka fokus jangka pendek BI adalah mendorong transmisi berjalan baik melalui penguatan operasi moneter termasuk menjaga agar term structure-nya konsisten," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan