"Tidak bisa. Itu tidak bisa dijawab karena tentu nanti kita akan rapat dewan gubernur. Kita akan melihat data-data dan melihat informasi-informasi yang relevan," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo, di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2015).
Dirinya menambahkan, melihat kondisi domestik yang mulai membaik dengan inflasi yang menurun serta defisit transaksi berjalan yang menurun maka BI lebih memilih untuk mengambil langkah menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) primer dalam rupiah dari delapan persen menjadi 7,50 persen.
"Itu tentu merespons kondisi yang menunjukkan perbaikan di domestik yaitu kita respon dalam bentuk penyesuaian giro wajib minimum dan itu suatu bentuk kebijakan moneter, melakukan penyesuaian di kebijakan moneter," terangnya.
Namun demikian, Agus mengingatkan bahwa kondisi ekonomi global masih akan menunjukan ketidakpastian. Di antaranya kondisi Amerika Serikat yang akan menaikkan tingkat suku bunga, ekonomi Jepang yang mengalami resesi, dan kondisi di Eropa yang masih menunjukan perlambatan.
"Kondisi-kondisi seperti ini yang perlu kita waspadai dan BI dalam pertemuan RDG kemarin itu menetapkan bahwa BI rate masih tetap sama. Nanti kalau kita lihat di Desember. Kita lihat lagi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id