Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, BI terus mengikuti perkembangan atas situasi dan kondisi ekonomi Indonesia. Dalam hal ini, BI mengapresiasi langkah pemerintah yang telah mengeluarkan kebijakan mengenai revaluasi aset bagi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan kemudahan pajak terkait tidak ada lagi pajak ganda.
"Kami dari BI mengapresiasi Paket Kebijakan Ekonomi I, II, III, dan IV. Kami juga menyambut baik Paket Kebijakan Ekonomi V. Karena, secara umum apabila ada fasilitas revaluasi aset dan diberikan kemudahan pajak membuat kesempatan bagi korporasi dan BUMN meningkatkan modal," ungkap Agus, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Menurutnya, menguatnya struktur permodalan menjadi baik karena membuat sebuah korporasi atau perusahaan BUMN semakin siap menghadapi berbagai macam tantangan yang menghadang ke depannya. Apalagi, tidak adanya pajak berganda membuat struktur pasar modal dan pasar keuangan di Tanah Air semakin baik.
"Dari BI sangat apresiasi kebijakan-kebijakan yang diambil karena konsisten menyehatkan struktur ekonomi dan konsisten terkait reformasi struktural. Ini juga membuat pertumbuhan ekonomi baik ke depannya," jelas Agus.
Agus menilai, sejumlah paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah, baik Paket Kebijakan Ekonomi Jilid I, II, III, maupun IV telah membuat tingkat inflasi semakin terkendali, transaksi berjalan semakin membaik, dan tingkat pertumbuhan ekonomi bisa lebih maksimal dari sebelumnya.
Dalam hal ini, BI meyakini tingkat inflasi mampu berada di bawah angka empat persen di 2015. Angka ini jauh lebih baik bila dibandingkan tingkat inflasi di 2013-2014 di mana pergerakan inflasi cukup liar dan mencapai level 8,3 persen sampai 8,4 persen.
Tidak hanya itu, BI juga optimistis paket kebijakan ekonomi memberi dampak positif bagi membaiknya transaksi berjalan Indonesia. Bila sebelumnya pernah mengalami minus USD27 miliar maka BI memperkirakan terjadi perbaikan menjadi minus USD18 miliar di 2015. Selain itu, diperkirakan pertumbuhan ekonomi membaik di angka 4,85 persen pada kuartal III-2015.
"Kami melihat pertumbuhan ekonomi di 2015 akan dikisaran 4,7 persen sampai 5,1 persen. Di kuartal III-2015 kira-kira 4,85 persen. Bila di semester I-2015 pertumbuhan ekonomi 4,7 persen maka di semester II-2015 akan ada kesempatan untuk kita mempunyai kondisi yang lebih baik. Kalau digenjot perbaikan struktur akan membuat kinerja lebih baik di tengah ekonomi dunia tidak pasti, dan menjadi kekuatan di mata dunia," pungkas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News