Ekonom senior Standard Chartered Bank Indonesia Fauzi Ichsan mengungkapkan jika nanti hasil pemilu legislatif berdampak pada tak terealisasi ekspektasi pasar terhadap Jokowi, ini tak menjadi masalah bagi investor untuk memarkirkan dana di Indonesia. Pasalnya, ada pilihan kedua, yakni capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Investor kan melihatnya simple. Berdasarkan perkiraan sebelum Pileg dan juga polling menunjukkan Jokowi kemungkinan besar jadi presiden. Tapi kalau bukan Jokowi, ada alternatif lain yakni Prabowo. Jadi fokus investor sekarang ada di dua capres itu," terang Fauzi dalam kesempatan media briefing mengenai tinjauan ekonomi Indonesia 2014 pascapemilihan legislatif di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (16/4/2014).
Menurut Fauzi, dua figur itu dinilai kalangan investor sebagai sosok yang tepat untuk menjalankan roda perekonomian Indonesia. Ini karena latar belakang partai mereka memiliki ideologi yang tak jauh berbeda. "Investor melihat kebijakan ekonomi akan seperti apa dan kalau dilihat benar-benar perbedaan juga enggak banyak," ungkapnya.
Jika nanti Jokowi tak menjadi presiden, ini tidak terlalu berdampak pada pasar saham dan kurs rupiah. " Memang ada gejolaknya, tapi enggak akan signifikan karena ada beberapa hal, dari sisi ekonomi kita mulai membaik," ulasnya.
Fauzi mencontohkan kebijakan yang diambil pemerintah sekarang dan Bank Indonesia yang menahan laju pertumbuhan di bawah 6 persen. Ini berdampak pada defisit transaksi berjalan mengecil sehingga rupiah menguat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id