baca juga: Mau Tahu Bukti Sinyal Perbaikan Ekonomi Indonesia Masih Kencang? |
“Mempertimbangkan pelemahan yang moderat dari negara mitra dagang dan investasi di Indonesia, kami memperkirakan di 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8 persen,” kata Denny dalam PwC Indonesia Economic Update, dikutip dari Antara, Kamis, 9 Maret 2023.
Perekonomian pada 2023 tersebut diprediksi akan lebih lemah dari 2022 yang mencapai 5,3 persen secara tahunan karena tekanan inflasi yang masih berlanjut. Ia memperkirakan inflasi pada 2023 akan sebesar empat persen secara tahunan atau masih berada di kisaran target Bank Indonesia yang sebesar 3 plus minus 1 persen.
Kenaikan suku bunga
Untuk menahan laju inflasi tersebut, Bank Indonesia diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate menjadi 6,25 persen sampai akhir 2022.Konsumsi dalam negeri diperkirakan masih menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi, yakni hingga lebih dari 50 persen, sehingga ekonomi Indonesia dapat bertahan dari guncangan global yang berdampak terhadap investasi dan perdagangan.
Investasi melambat
Hanya saja, investasi yang masuk ke Indonesia akan sedikit melambat di 2023 karena lima negara asal investasi asing terbesar di Indonesia tidak mengalami pelemahan ekonomi yang signifikan."Jadi meskipun investasi dan juga perdagangan dapat mengalami pelemahan, yang bisa membawa pelemahan bagi pertumbuhan ekonomi di 2023, kami masih memperkirakan pelemahan yang terjadi bersifat moderat,” katanya.
Sementara itu, menurutnya, pemerintah bisa menjaga pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 2022 untuk disalurkan di 2023. Untuk 2024 dan 2025, ia memperkirakan ekonomi nasional tetap tumbuh sebesar 5,1 persen setiap tahun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News