Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. (ANTARA FOTO/Wahyu A. Putro)
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. (ANTARA FOTO/Wahyu A. Putro)

Banyak Negara Terapkan Suku Bunga Negatif Jadi Peluang RI Gaet Investasi

Suci Sedya Utami • 12 Februari 2016 17:15
medcom.id, Jakarta: Banyak negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Swiss, Uni Eropa, Denmark, dan Swedia menerapkan kebijakan dovish atau membuat suku bunganya berada pada level rendah bahkan di bawah nol persen atau negatif dianggap menjadi peluang untuk Indonesia.
 
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menjelaskan, misalnya saja Jepang yang mana bank sentralnya menetapkan suku bunga acuan di level -0,1 persen, membuat investasi di negara tersebut menjadi tidak menarik. Pasalnya, debitur atau investor yang menanamkan dana di negeri Sakura itu harus membayar biayanbunga, bukan mendapatkan biaya bunga.
 
"Kalau kita lihat kasus negative rate di Jepang, itu artinya investasi di Jepang buat orang Jepang sendiri menjadi tidak menarik," kata Bambang di kantornya, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (12/2/2016).

Ketidakmenarikan tersebut, menurut Bambang, menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menarik investor Jepang untuk berinvestasi di Indonesia. Dengan menawarkan suku bunga di Indonesia yang ada di level 7,25 persen, lebih menguntungkan bagi investor untuk investasi di Indonesia.
 
"Ini kesempatan yang harus kita upayakan, menarik investasi Jepang ke Indonesia. Karena istilahnya dari pada mereka menyimpan uang di negaranya sendiri yang tidak menghasilkan apa-apa," ujar mantan Dekan FE UI ini.
 
Lebih jauh, Bambang menjelaskan, Indonesia belum perlu menerapkan suku bunga negatif karena perekonomiannya masih bisa tumbuh lebih tinggi. Suku bunga merupakan instrumen untuk mendorong pertumbuhan.
 
Bagi dia, negara yang menerapkan suku bunga negatif biasanya merupakan negara yang suda maju atau matang ekonominya. Negara yang sudah tidak memerlukan pertumbuhan atau susah untuk tumbuh lagi.
 
"Itu kan untuk negara yang sudah mature (dewasa), seperti Eropa, Jepang, yang susah untuk tumbuh lagi. Sedangkan potensi tumbuh kita masih jauh lebih besar dari mereka," jelas Bambang.
 
Sekadar informasi, bank sentral Jepang menetapkan suku bunganya -0,1 persen, bank sentral Denmark -1 persen, bank sentral Eropa -0,3 persen, bank sentral Swiss -0,75 persen, dan terakhir bank sentral Swedia -0,35 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan