Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Dokumen Kementerian Keuangan
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Dokumen Kementerian Keuangan

Strategi Jitu Indonesia Hadapi Tarif Resiprokal AS

Annisa ayu artanti • 26 April 2025 17:06
Jakarta: Indonesia tak tinggal diam menghadapi kebijakan tarif resiprokal dari Amerika Serikat (AS). 
 
Di tengah tekanan global, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa langkah-langkah yang disiapkan pemerintah tak hanya mampu meredam gejolak, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi Tanah Air.
 
“Saya sampaikan optimisme bahwa langkah-langkah yang telah disiapkan tidak hanya mampu meredam guncangan yang terjadi, tetapi juga membuka banyak kesempatan untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” kata Sri Mulyani dalam sesi wawancara di sela agenda IMF-World Bank Spring Meetings 2025, dikutip dari akun Instagram @smindrawati di Jakarta, Sabtu, 26 April 2025.

Dialog dan negosiasi kunci hadapi kebijakan AS


Dalam menghadapi tarif baru dari AS, Indonesia memilih jalur dialogis. Pemerintah berupaya memahami sudut pandang AS, sekaligus menawarkan berbagai opsi yang bisa membantu memangkas defisit neraca perdagangan Negeri Paman Sam terhadap Indonesia.

Tak hanya fokus pada tarif, pemerintah juga bergerak untuk memperlancar jalur perdagangan. Upaya deregulasi dan reformasi administrasi menjadi bagian penting dalam strategi ini.
 
Baca juga: Tarif Impor ke AS yang Naik Lagi! Tiongkok Geram, Tapi Bilang Nggak Takut Perang Dagang

Diversifikasi tujuan ekspor

Seiring berjalannya proses negosiasi dengan AS, Indonesia juga aktif menjajaki diversifikasi negara tujuan ekspor. Tujuannya, agar ekonomi nasional tidak bergantung pada satu pasar saja.
 
“Oleh karenanya, diskusi dengan berbagai mitra seperti ASEAN Plus Three dan Uni Eropa terus dijalin dengan baik demi tujuan bersama, menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan,” ujar Bendahara Negara itu.
 
Langkah ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global, sekaligus membuka pasar baru untuk produk-produk dalam negeri.
 
Sebagai informasi, Indonesia saat ini dikenakan tarif resiprokal sebesar 32 persen oleh AS. Meski begitu, pemerintah Indonesia merespons dengan cepat dan aktif lewat diplomasi dan negosiasi dagang.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan