Ilustrasi Bank Indonesia -- FOTO: Antara/Rudi Mulya
Ilustrasi Bank Indonesia -- FOTO: Antara/Rudi Mulya

Dukung Integrasi Perbankan ASEAN, BI-OJK Gandeng BNM

Husen Miftahudin • 31 Desember 2014 08:32
medcom.id, Jakarta: Integrasi ekonomi yang dicanangkan dalam ASEAN Vision demi mendukung pembentukan Kawasan Ekonomi ASEAN (KEA) akan dipercepat menjadi 2015.
 
Demi mendukung hal tersebut, para Gubernur bank sentral menyusun ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) Guidelines yang merupakan pedoman bagi negara-negara ASEAN dalam mengimplementasikan proses integrasi perbankan di kawasan ASEAN secara prudent.
 
Direktur Departemen Kebijakan Makro Prudensial Bank Indonesia, Yati Kurniati mengatakan, sebagai negara yang memimpin proses pembentukan ABIF di ASEAN, maka BI dan OJK bekerja sama dengan Bank Negara Malaysia (BNM) untuk memulai negosiasi tentang kesepakatan-kesepakatan untuk market access.

"Hasil tersebut dituangkan dalam Heads of Agreement (HoA) yang lebih lanjut akan dituangkan dalam Bilateral Agreement antara OJK dan BNM," ucap Yati, Rabu (31/12/2014).
 
Ia menambahkan, hal ini untuk mengurangi kesenjangan antara bank-bank Indonesia yang ingin masuk dan bersaing dengan bank-bank lokal di Malaysia atau sebaliknya. Sehingga, dengan menggunakan kerangka ini, bank-bank yang memenuhi syarat atau Quality ASEAN Bank (QAB) di negara yang dituju akan mendapatkan prioritas konsesi akses pasar maupun fleksibilitas operasional.
 
"Dengan ABIF ini nantinya tidak akan mengakibatkan banyak masuk bank-bank asing ke suatu negara yang dituju, karena bank-bank yang masuk hanya bank yang telah memiliki QAB," papar Yati.
 
Namun, sebut dia, integrasi perbankan ASEAN melalui simulasi negosiasi ABIF ini baru akan dilaksanakan dua negara saja, yakni Indonesia dan Malaysia. "Indonesia baru menandatangani ABIF dengan Malaysia saja, belum kepada sembilan negara ASEAN lainnya," ungkap dia.
 
Selain itu, tambah Yati, manfaat ABIF untuk Indonesia adalah diutamakannya prinsip resiprokal dalam negosiasi. Karena, jelas dia, ABIF memberi wadah bagi Indonesia untuk meng-exercise prinsip resiprokal dalam menegosiasikan market access dan fleksibilitas operasional perbankan Indonesia di luar negeri.
 
"ABIF juga membuka peluang bisnis bank yang lebih baik di host country karena QAB akan mendapatkan market akses dan fleksibilitas operasional sama dengan akses pasar dan fleksibilitas operasional bank lokal di host country," pungkas Yati.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan