Dalam RAPBN 2017 ini, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi antara 5,3-5,9 persen. Sedangkan inflasi diperkirakan berada pada posisi tiga hingga lima persen, serta nilai tukar yang diprediksi berada pada Rp13.650 hingga Rp13.900 per dolar Amerika Serikat (USD).
Sayangnya, anggota Komisi XI DPR RI menilai jika target pertumbuhan ekonomi pemerintah berada pada rentang yang terlalu lebar. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga dinilai terlalu tinggi sehingga mencerminkan jika pemerintah terlalu percaya diri.
"Pertumbuhan ekonomi 5,3 persen saya rasa over optimistis. Dengan komponen-komponen yang dijelaskan tadi, 5,3 persen ini menurut saya seperti kehilangan dasar. Pertumbuhan ekonomi juga range-nya dipersempit lagi. Itu terlalu lebar range-nya," kata Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Golkar Sarmuji di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (14/7/2016) malam.
Sementara itu, nilai tukar rupiah yang dipatok pemerintah juga berbeda dengan yang diperkirakan bank sentral. Pasalnya, Bank Indonesia (BI) mematok nilai tukar pada tahun depan berada di level Rp13.300-Rp13.600 per USD.
Namun begitu, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menyebut, jika perbedaan prediksi nilai tukar karena rapat koordinasi dalam menyusun RAPBN 2017 dilakukan pada Mei lalu. Adapun prediksi BI didasarkan pada kondisi nilai tukar rupiah saat ini dan telah memperhitungkan dampak tax amnesty.
"Penetapan nilai tukar rupiah juga tidak ada kaitannya dengan tax amnesty yang ketika itu masih bayangan dan belum pembahasan lancar atau tidak. Dalam rapat asumsi makro khusus kurs kami sudah patokan pada BI. Kami tentukan lewat ahlinya dan didapat angka Rp13.650-Rp13.900 per USD," jelas Bambang.
Untuk itu, Wakil Ketua Komisi XI Soepriyatno meminta agar pemerintah menyiapkan revisi terkait range pertumbuhan ekonomi yang terlalu lebar dan nilai tukar yang sesuai kondisi saat ini. Rencananya, hal ini akan ditindaklanjuti dalam rapat kerja yang rencananya akan dibahas Senin mendatang.
"Rapat dilanjut besok Senin, agenda jawaban pemerintah secara rinci tentang pandangan anggota DPR. Revisi pertumbuhan ekonomi dan rupiah, soal range dan lebih realistis," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id