"Anggaran 2017 disesuaikan dengan penyerapan. Kalau 2016 ada anggaran Rp1 miliar, kalau penyerapan hanya Rp500 juta, untuk anggaran 2017 harus dipotong dan diberikan Rp500 juta," kata Tjahjo dalam amanatnya di Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2016).
Meski menekankan penyerapan anggaran, Tjahjo tak ingin ada anggaran yang dibuat asal-asalan. Ia meminta anggaran yang tak jelas dan bersifat abu-abu dihilangkan.
Tjahjo mencontohkan, pos anggaran pemberdayaan kampung nelayan. Seharusnya anggaran yang diberikan lebih spesifik.
"Seperti anggaran untuk memberikan jala bagi nelayan. Jadi harus jelas," tambah Tjahjo.
Tjahjo juga mengingatkan jajaran Kemendagri agar tidak menggunakan hotel bintang lima dalam melaksanakan kegiatan bersifat nasional. Ada banyak pilihan yang lebih murah dengan memanfaatkan hotel bintang tiga atau empat.
Politikus PDI Perjuangan ini juga meminta seluruh jajaran untuk turun ke bawah. Pejabat Kemendagri tak boleh berada di balik meja melulu.
"Banyak turun ke bawah, tidak hanya ke tingkat kabupaten, tapi juga sampai kecamatan dan kelurahan," kata Tjahjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News