"Tingkat kepercayaan masyarakat yang meningkat akan mendorong kinerja konsumsi dan membaiknya sisi produksi yang menggerakkan perekonomian," ujar Sri Mulyani, Kamis, 30 September 2021.
Dengan begitu, pemerintah bersama otoritas moneter akan berupaya mengendalikan inflasi untuk menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pokok bagi seluruh masyarakat. Penguatan dan penyempurnaan program perlindungan sosial yang semakin tepat sasaran bagi masyarakat miskin dan rentan akan mewujudkan pemerataan pembangunan.
Menurut Sri Mulyani, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah menunjukkan perannya sebagai instrumen countercyclical dalam meredam dampak pandemi dan mendorong perekonomian untuk kembali pulih.
"Upaya pemerintah dalam mendukung pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas makro ekonomi juga akan berkontribusi positif terhadap penurunan tingkat kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan," terang dia.
Maka dari itu, pemerintah akan melanjutkan program perlindungan sosial pada tahun depan untuk mendorong tingkat kemiskinan kembali menurun pada 2022 berada dalam rentang 8,5 -9 persen dan tingkat pengangguran terbuka sekitar 5,5 persen-6,3 persen.
"Eskalasi berbagai program perlindungan sosial berhasil meminimalisasi dampak pandemi terhadap kemiskinan dan pengangguran," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News