Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto - - Foto: dok Antara
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto - - Foto: dok Antara

Pemerintah Yakin New Normal Bikin Ekonomi Kembali Stabil

Eko Nordiansyah • 26 Juni 2020 20:12
Jakarta: Pemerintah meyakini diberlakukannya new normal akan membuat aktivitas ekonomi kembali pulih. Apalagi kebijakan tatanan normal baru mendapatkan sentimen positif dari pasar.
 
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut kegiatan masyarakat mulai bergerak ke arah positif dengan new normal. "Perkembangan nilai tukar rupiah dan IHSG menguat. Capital flow juga mulai kembali masuk ke Indonesia," katanya dalam webinar di Jakarta, Jumat, 26 Juni 2020.
 
Airlangga mengungkapkan  beberapa sektor yang mulai bergerak naik antara lain otomotif, pertambangan, bahan bangunan, jasa keuangan, teknologi informasi, alat berat, permesinan, packaging, dan pembangkit energi.

Bahkan, ada pula sektor tertentu yang kinerjanya tidak terpengaruh dan justru meningkat, yaitu rokok dan tembakau, makanan pokok, batubara, farmasi dan alat kesehatan, serta minyak nabati.
 
“Minyak Nabati ini terutama Crude Palm Oil (CPO) karena kita berhasil membuat program B-30. Maka, inilah sektor-sektor yang dapat menghela Indonesia untuk recover lebih cepat,” jelas Airlangga.
 
Sementara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit ke-36, seluruh negara menyampaikan pentingnya upaya mendorong kenormalan baru, serta pemulihan dan reset ekonomi.
 
“Efek dari covid-19 ini tidak dialami oleh Indonesia saja, tapi juga sekitar 215 negara lain di dunia. Dalam KTT ASEAN tadi, semua menyampaikan hal yang sama bahwa sudah masuk di dalam era new normal dan mendorong bagaimana melakukan reset ekonomi,” ungkapnya.
 
Selain itu, lanjut Airlangga, berbagai negara sudah sepakat bahwa vaksin untuk covid-19 adalah public goods. Artinya, vaksin tersebut diharapkan tersedia untuk kemanusiaan bukan dikenakan Intellectual Property Rights.
 
“Jadi, begitu vaksin ditemukan, maka baik itu Singapura, Vietnam, maupun Indonesia juga diharapkan bisa mempersiapkan fasilitas manufaktur agar solidaritas ASEAN ini bisa terjaga dan kita bisa sama-sama menghentikan pandemi covid-19 sekaligus untuk me-restart perekonomian,” pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan