Presiden Joko Widodo. FOTO: Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo. FOTO: Biro Pers Sekretariat Presiden

KTT APEC 2022

Jokowi Ajak Kolaborasi Ekonomi Digital dan Hijau Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Angga Bratadharma • 21 November 2022 09:40
Bangkok: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kembali mendampingi Presiden Joko Widodo menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi APEC di tahun ini, di Bangkok. Hal itu dilakukan dengan sebelumnya mengikuti Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, dan KTT G20 di Bali.
 
Perekonomian global saat ini masih dibayangi oleh peningkatan risiko resesi di tahun depan seiring penajaman konflik geopolitik, kenaikan inflasi global, serta krisis energi dan pangan yang masih berlangsung. Lembaga-lembaga dunia termasuk IMF telah menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi.
 
Pada 2023, ekonomi global diprediksi mengalami perlambatan pertumbuhan menjadi 2,7 persen atau turun 0,2 persen dari proyeksi sebelumnya. Isu tersebut menjadi latar belakang dalam berbagai pertemuan pemimpin dunia, termasuk dalam APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) di Bangkok.

AELM hari pertama dibuka dengan Retreat Session I, yang mengangkat topik 'Balanced, Inclusive, and Sustainable Growth'. Pertemuan tersebut turut membahas Bangkok Goals for the Bio-Circular-Green (BCG) Economy sebagai upaya untuk mencapai APEC Putrajaya Vision 2040 serta transisi menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca: PHK Ratusan Karyawan, Bos Ruangguru Salah Prediksi Situasi Ekonomi

Dalam pertemuan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Thailand Jenderal Prayut Chan-o-cha tersebut, Presiden Joko Widodo menyoroti tantangan perekonomian ke depan yang dihadapkan pada krisis pangan, energi, lingkungan, hingga ancaman resesi yang semakin besar.
 
Presiden Joko Widodo mengajak para pemimpin ekonomi APEC untuk tetap optimistis, dengan mengembalikan rasa saling percaya di kawasan, mempercepat agenda pembangunan berkelanjutan yang inklusif di APEC, serta mendorong kerja sama konkret di kawasan. Presiden mengusulkan pendekatan twin-tracks untuk menjawab tantangan tersebut.
 
"Dalam jangka pendek, diperlukan kolaborasi untuk mengatasi inflasi dan memastikan ketahanan pangan," kata Jokowi, dilansir dari keterangan tertulisnya, Senin, 21 November 2022.
 
Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo mendorong diwujudkannya APEC Food Security Roadmap Towards 2030 untuk memastikan ketahanan pangan melalui inovasi teknologi dan digitalisasi. Hal itu guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi sistem pangan dalam kerangka kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan.
 
Sedangkan dalam jangka panjang, perlu dilakukan penguatan kemitraan ekonomi digital dan ekonomi hijau. Ekonomi digital telah menjadi bagian dari kehidupan usai pandemi serta telah memberikan manfaat besar bagi pemulihan ekonomi yang inklusif.
 
Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengajak para pemimpin APEC untuk berkolaborasi membangun ekosistem ekonomi digital yang ramah bagi UMKM dan start-ups, terutama melalui penguatan keterampilan dan literasi digital.
 
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan dukungan terhadap The Bangkok Goals for the Bio-Circular-Green Economy (BCG). Ekonomi hijau merupakan jalan menuju pemulihan ekonomi berkelanjutan. Ekonomi APEC telah menggunakan lebih dari USD 90 miliar untuk berbagai proyek hijau di kawasan.
 
Presiden Joko Widodo memandang nilai tersebut masih perlu ditingkatkan dan dimanfaatkan untuk tujuan bersama. Ia kemudian menyampaikan Keketuaan Indonesia pada ASEAN di 2023 kepada para pemimpin Ekonomi APEC. "Saya harapkan dukungan anggota APEC, serta sinergi yang efektif antara APEC dan ASEAN,” pungkas Jokowi.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan