Dalam edisi wawancara khusus bersama Metrotvnews.com, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menjelaskan, hingga tahun ke 72, ekonomi Indonesia telah banyak mengalami perubahan dan terus menerus berkembang ke arah yang positif.
"Tentunya sudah jauh lebih banyak perkembangan yang kita alami dalam periode yang cukup panjang itu," kata Bambang, Selasa 15 Agustus 2017.
Menurut dirinya, salah satu yang bisa dilihat dalam membedakan kondisi ekonomi saat ini dengan masa lalu, yakni daya tahan ekonomi. Ekonomi dalam negeri di usia 72 tahun kemerdekaan dinilai lebih berdaya tahan dalam menghadapi guncangan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar.
Di masa lalu, ekonomi Indonesia pernah mencapai inflasi di level tiga digit. Sementara saat ini, sudah dalam level satu digit dan tahun ini dijaga di bawah lima persen.
Lalu, Indonesia juga pernah mengalami dampak dari krisisi harga minyak pada awal 1980-an, serta juga krisis keuangan Asia pada 1997-1998 dan krisisi ekonomi global pada 2008.
Ekonomi Indonesia mulai menunjukkan daya tahannya setelah krisis keuangan, sehingga pada saat terjadi krisis global ekonomi dalam negeri relatif lebih tahan terhadap guncangan.
"Jadi saya lihat dalam perjalanan panjang, pertama kita daya tahannya makin kuat, kedua kita mempunyai struktur ekonomi yang juga semakin bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang juga makin tinggi dan berkualitas," tutur mantan Menteri Keuangan ini.
Lebih jauh dia menambahkan, jika dahulu ekonomi Indonesia sangat berganting pada sumber daya alam (SDA) khususnya pertambangan, maka saat ini peran dari pada sektor manufaktur maupun sektor jasa semakin besar. Sehingga mulai ada keseimbangan dalam perekonomian dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News