Sebab, tahun ini gini ratio ditargetkan turun ke level 0,39 dan tahun depan targetnya bisa menuju angka 0,38. Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam wawancara khusus bersama Metrotvnews.com menjelaskan naiknya gini ratio di atas 0,40 karena perbaikan ekonomi pada kelompok kaya lebih cepat dibanding kelompok miskin. Dia mengatakan, kelompok miskin mengalami perbaikan, namun tak secepat kelompok kaya.
"Miskin membaik kaya membaik, karena itulah untuk bisa memperbaiki ketimpangan maka yang miskin harus dipercepat perbaikannya dengan intervensi mengurangi kemiskinan," kata Bambang di kantornya, Jakarta Pusat.
Bambang percaya, dengan kebijakan pemerintah yang tepat tentunya bagi kelompok miskin maka angka gini ratio akan menurun. Oleh karenanya untuk menekan gini ratio, salah satu yang digaungkan pemerintah yakni mengenai retribusi aset berupa lahan. Lahan-lahan yang tidak terpakai dan tak difungsikan dengan baik bisa digunakan untuk memperluas lahan pertanian yang mana saat ini masih jauh dari 1/2 hektare (ha) per petani.
Selain itu, pemerintah juga bakal memberikan pemberdayaan dan keberpihakan pada kelompok petani dan nelayan yang dianggap sebagai kelompok paling miskin. Bambang percaya jika kelompok tersebut bisa diberdayakan maka bisa mempercepat pengelolaan ketimpangan.
"Jadi sejauh kita bisa buat kebijakan yang tepat tentunya gini ratio akan turun dengan sendirinya," jelas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id