Suharso menambahkan pihaknya ingin berbagi optimisme bahwa tahun-tahun mendatang setelah pertemuan Development Working Group (DWG) dalam rangka Presidensi G20 Indonesia 2022 ini, Indonesia akan mendapat kehormatan untuk menjadi contoh bagaimana multilaterisme etnis dan jaringan inklusif dapat menjadi bagian dari solusi.
"Diikuti tindakan nyata untuk mendorong pemulihan dan ketahanan yang lebih kuat," ujar Suharso, dalam pidatonya di acara 1st Development Working Group Meeting, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 28 Februari 2022.
Adapun Kementerian PPN/Bappenas melaksanakan 1st DWG Meeting pada 24-25 Februari 2022 yang membahas empat isu prioritas. Pertama, memperkuat pemulihan dari pandemi covid-19 dan memastikan resiliensi di negara berkembang, negara tertinggal, dan negara kepulauan.
Kedua, meningkatkan pembiayaan swasta dan campuran dalam pendanaan pembangunan berkelanjutan di negara berkembang, negara tertinggal, dan negara kepulauan. Ketiga, memperbarui komitmen global terhadap multilateralisme untuk pembangunan berkelanjutan.
"Keempat, mengoordinasikan progres capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) di G20 dan melaporkan perkembangan komitmen pembangunan G20," kata Suharso.
Terkait isu prioritas memperkuat pemulihan dan pandemi covid-19 dan memastikan resiliensi negara berkembang, negara tertinggal dan negara kepulauan, DWG mengusung tiga pilar kunci, yaitu Pilar Ekonomi: UMKM dan Sektor Informal, Pilar Sosial: Perlindungan Sosial Adaptif, dan Pilar Lingkungan: Ekonomi Hijau dan Biru Melalui Pembangunan Rendah Karbon.
"Mengadopsi kerangka kerja komprehensif dan merancang kebijakan daya saing UMKM, menguatkan kapasitas risk management, mempromosikan riset dan dialog UMKM, dan memperbaiki akses pendanaan adalah cara yang paling menjamin keberlanjutan UMKM di negara berkembang seperti Indonesia," tutur Chairman G20 DWG Scenaider C H Siahaan.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menambahkan, Indonesia memastikan peningkatan ekonomi sejalan dengan pelestarian lingkungan, utamanya melalui ekonomi biru dan ekonomi hijau.
"Jalur inklusif akan terbuka, jika Indonesia dapat menggerakkan ekonomi biru dan ekonomi hijau, mengingat sumber daya kami yang luas, sistem ekonomi tersebut sangat penting untuk menumbuh Produk Domestik Bruto (PDB) ke depan," pungkas Amalia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id