Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menilai peningkatan PMI Manufaktur menunjukkan efektivitas bauran kebijakan penanganan pandemi covid-19 serta kecepatan vaksinasi yang mampu memberikan kepercayaan masyarakat untuk beraktivitas terutama dalam menghadapi Ramadan dan persiapan menyambut Idulfitri.
"Peluang ini dimanfaatkan dengan baik oleh dunia bisnis. Bersama dengan penguatan ekspor, penguatan sektor manufaktur ini diharapkan dapat mendukung semakin solidnya kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022," kata dia dalam keterangan resminya, Kamis, 5 Mei 2022.
Keberlanjutan pemulihan ekonomi diharapkan terus terjaga didukung oleh penguatan permintaan pada bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri sejalan dengan kebijakan cuti bersama dan mudik Lebaran. Sementara itu, di tengah konflik geopolitik yang tengah terjadi, permintaan ekspor atas produk manufaktur Indonesia khususnya produk berbasis komoditas meningkat di April.
Seiring dengan peningkatan permintaan tersebut, pelaku usaha terus meningkatkan kapasitas produksinya dengan terus membuka lapangan kerja baru dan menambah persediaan. Pembukaan lapangan kerja tercatat berada pada indeks tertinggi sepanjang sejarah, setidaknya dalam 11 tahun terakhir.
Selain itu, pembelian pasokan juga terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan produksi yang diprediksi masih terus bertahan di masa pemulihan ekonomi. Tren ini diharapkan dapat terus berlanjut sehingga efek pengganda dari pemulihan sektor manufaktur kepada perbaikan kondisi ekonomi secara keseluruhan dapat terus meningkat secara berkelanjutan dan inklusif.
Secara umum, pelaku usaha industri manufaktur Indonesia masih optimistis dengan laju ekspansi ke depan. Penguatan konsumsi masyarakat serta permintaan ekspor diharapkan tetap berada pada tren positif dalam beberapa waktu ke depan. Meskipun demikian, tekanan harga yang meningkat akan menjadi risiko utama bagi keberlanjutan laju ekspansi manufaktur dunia, termasuk Indonesia.
"Agar keberlanjutan penguatan konsumsi dan produksi tetap terjaga di tengah tekanan harga, Pemerintah hadir baik melalui intervensi harga dan nonharga seperti dalam bentuk perlindungan sosial untuk masyarakat miskin dan rentan, serta koordinasi yang kuat antar lembaga untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan dari masyarakat," tutup Febrio.
Untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi baik dari sisi produsen maupun konsumen, pemerintah melalui APBN juga terus mendukung keberlanjutan Program PC PEN seperti penanganan kesehatan (percepatan vaksinasi dan booster), perlindungan masyarakat (PKH, sembako, BLT Desa), dan penguatan pemulihan ekonomi (Pariwisata, Infokom, dukungan UMKM, dan insentif perpajakan).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News