"Keoptimisan mengacu pada pemulihan ekonomi Sumatera Utara yang terus terjadi, meski pun masih berjalan secara gradual," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, Doddy Zulverdi, dikutip dari Antara, Rabu, 4 Mei 2022.
Adapun target pertumbuhan ekonomi nasional direvisi menjadi 4,5-5,3 persen dari proyeksi awal sebesar 4,7-5,5 persen. Ia mengatakan perekonomian Sumatra Utara yang bertumbuh itu didorong meluasnya vaksinasi covid-19 dan kenaikan harga komoditas. Vaksinasi yang semakin meluas mendorong semakin tingginya mobilitas dan konsumsi masyarakat.
"Harga komoditas yang tren menguat dan meningkatnya volume ekspor Sumut mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.
Meski pertumbuhan ekonomi diyakini membaik, ujar dia, tetap perlu diwaspadai sejumlah faktor yang dapat menahan pertumbuhan tersebut.
Mulai masih memungkinkannya varian baru covid-19 berkembang dan masih berlanjutnya konflik geopolitik internasional yang dapat mendorong investor untuk melakukan sikap menunggu dan melihat dalam berinvestasi.
"Untuk itu semua harus kerja keras termasuk menahan laju inflasi," katanya.
Apalagi, katanya, di Ramadhan dan Idulfitri, ada tren kenaikan berbagai harga barang kebutuhan.
"Harapannya inflasi bisa ditekan, kemudian harga komoditas dan volume ekspor terus naik agar ekonomi terus bertumbuh," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News