"Jadi operasi APBN sangat-sangat nyata dalam melindungi masyarakat yaitu dari kenaikan harga energi yang sangat tinggi," kata dia, dalam video conference, Selasa, 22 Februari 2022.
Ia menjelaskan, realisasi subsidi energi pada Januari 2021 lalu hanya sebesar Rp2,3 triliun. Menurutnya kenaikan realisasi yang signifikan ini dilakukan untuk pembayaran kurang bayar subsidi energi BBM dan elpiji tabung tiga kilogram (kg) dari 2020 dan 2021 lalu yang baru dibayarkan pemerintah.
"Harga minyak yang sangat tinggi dengan subsidi energi kita menjadi lebih besar dan realisasi pembayaran subsidi terutama BBM dan elpiji tiga kg. Ini APBN menjadi garda atau sarana yang melindungi masyarakat. Ini menjadi beban cukup nyata bagi APBN," ungkapnya.
Sementara untuk realisasi subsidi nonenergi, untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) realisasinya baru kepada 580 ribu debitur dengan kredit KUR Rp23,16 triliun karena meningkatnya volume penyaluran KUR. Sementara subsidi pupuk yang terealisasi 0,7 juta ton masih sama seperti periode Januari 2021 lalu.
"Jadi kalau dilihat mata anggaran subsidi ini semuanya langsung dinikmati oleh masyarakat, yaitu dalam bentuk stabilitas harga BBM dan elpiji, dan dari sisi pupuk serta kredit usaha rakyat yang suku bunganya disubsidi," pungkas dia.
Secara keseluruhan, realisasi belanja negara baru sebesar Rp127,2 triliun hingga Januari 2022. Belanja negara tercatat baru 4,7 persen dari pagu Rp2.714,2 triliun atau terkontraksi 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu akibat perlambatan penyerapan belanja dari kementerian/lembaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News