"Belanja negara semester I yang mencapai Rp1.398 triliun dan belanja pemerintah pusat Rp997,9 triliun sebanyak Rp762,1 triliun langsung dinikmati masyarakat," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Badan Anggaran (Banggar) DPR di Jakarta, Senin, 8 Juli 2024.
Dijelaskan lebih lanjut, anggaran itu disalurkan terhadap tujuh pos belanja, di antaranya perlindungan sosial, pendidikan, infrastruktur, kesehatan, keterjangkauan energi, pertanian, dan UMKM.
Belanja perlindungan sosial digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp14,2 triliun yang disalurkan kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan Kartu Sembako sebanyak Rp22,2 triliun untuk 18,7 juta KPM.
Belanja pendidikan di antaranya untuk Program Indonesia Pintar (PIP) senilai Rp8,1 triliun untuk 10,5 juta siswa, Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Rp6,8 triliun untuk 869,3 ribu mahasiswa, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang disalurkan melalui Kementerian Agama Rp5,6 triliun untuk 4,9 juta siswa, dan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) Rp2,6 triliun untuk 197 PTN.
Baca juga: Pendapatan Negara Kesunat 6,2%, APBN Defisit Rp77,3 Triliun di Semester I-2024 |
Anggaran infrastruktur hingga UMKM
Adapun, anggaran untuk pos infrastruktur telah disalurkan senilai Rp75,2 triliun untuk pembangunan atau rehabilitasi jalan, jembatan, rel kereta api, bandara, pelabuhan, bendungan, jaringan irigasi, sistem penyediaan air minum (SPAM), rumah susun, gedung dikti, dan kapasitas satelit.
Belanja kesehatan utamanya disalurkan untuk 96,8 juta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JKN) senilai Rp23,2 triliun. Untuk belanja energi, Kementerian Keuangan menggelontorkan anggaran untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) senilai Rp8,7 triliun dan LPG 3 kilogram Rp34,2 triliun.
Sementara belanja pertanian digunakan untuk bantuan alat dan mesin pertanian sebanyak 41.333 unit dengan total nilai Rp901,1 miliar serta subsidi pupuk sebanyak 3,1 juta ton.
Sedangkan pos belanja untuk UMKM digunakan untuk subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang telah diterima oleh 2,4 juta debitur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News