Ilustrasi. MI/Galih Pradipta.
Ilustrasi. MI/Galih Pradipta.

Tiga Sektor Dorong Pertumbuhan Ekonomi di 2017

Husen Miftahudin • 12 September 2016 12:52
medcom.id, Jakarta: Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan kredit sebesar 11 persen di 2017. Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut diyakini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2017.
 
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, ada tiga sektor yang mendominasi sumbangan pertumbuhan ekonomi tahun depan, yakni pertanian, perdagangan, dan manufaktur. Ketiga sektor tersebut memiliki porsi di atas 20 persen untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Manufaktur diprediksi menyumbang sebanyak 22 persen hingga 24 persen.
 
"Kemudian pertanian sekitar 20-an persen, dan perdagangan sekitar 22 persen. Jadi tiga sektor itu sudah diantara 65 sampai 70 persen untuk (pertumbuhan ekonomi) Indonesia," ujar Mirza di kantor pusat BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2016).

Dia melanjutkan, meningkatnya harga pertanian komoditas dan pertanian perkebunan membuat sektor ini mampu menyumbang besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Harga komoditas perkebunan seperti kelapa sawit dan karet mengalami peningkatan meski tak signifikan.
 
"Kalau dilihat sejak awal Januari hingga saat ini mungkin kita bisa bilang harga kelapa sawit sudah naik sekitar 20 persen. Harga karet sudah naik 15 hingga 20 persen, makanya itu yang mendorong sektor pertanian," papar dia.
 
Sementara untuk manufaktur, pertumbuhannya bergantung pada stabilisasi kurs rupiah. Hal ini karena manufaktur bersifat impor untuk kebutuhan dalam negeri dan diekspor kembali.
 
"Kemarin manufaktur sudah tumbuh di atas empat persen dari PDB di kuartal pertama dan kedua, itu memang banyak dibantu oleh kurs yang sudah lebih stabil. Jadi harapan kita adalah stabiliats kurs ini akan terus terjaga di semester kedua 2016 dan di 2017. Nah itu akan membantu pertumbuhan sektor manufaktur," tuturnya.
 
Untuk sektor perdagangan, selain karena stabilisasi rupiah, daya konsumsi masyarakat yang mulai bergairah mendorong pertumbuhan sektor tersebut. Gairah daya beli masyarakat  didorong dari stabilisasi pasokan pertanian yang harganya masih stabil.
 
"Jadi harapannya di 2017 nanti perdagangan yang sudah mulai pulih di 2016 ini akan terus berlanjut di 2017. Jadi kalau 2017 kita bicara pertumbuhan ekonomi bisa sedikit di atas lima persen, rasanya sih cukup reasonable untuk kita membuat estimasi seperti itu," pungkas Mirza.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan