Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan bahwa upaya untuk menggordinasikan pemasaran investasi KEK)dan kawasan industri dilakukan untuk memberikan informasi yang komprehensif kepada investor.
"Keberadaan KEK dan kawasan industri didukung oleh potensi masing-masing daerah dengan adanya beragam alternatif KEK, maka investor dapat memilih KEK mana yang cocok bagi bidang usahanya," ujarnya, dalam acara Business Forum: Investment Opportunities in Indonesia Economic Zones yang digelar oleh BKPM bekerja sama dengan KJRI Osaka, seperti dikutip dalam siaran persnya, di Jakarta, Sabtu (14/5/2016).
Pihaknya pun optimistis dengan antusiasme perusahaan Jepang yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia, pemanfaatan KEK dan kawasan industri sebagai lokasi investasi akan dapat direalisasikan.
"Biasanya mereka juga lebih nyaman kalau satu cluster di kawasan industri tertentu seperti cluster otomotif, atau juga dari satu negara tertentu karena kemudian industri pendukungnya bisa dari negara yang sama juga," jelasnya.
Franky mengapreasiasi dukungan KJRI Osaka dalam kegiatan pemasaran investasi khususnya terkait dengan Kawasan Ekonomi Khusus tersebut. "Dari laporan yang disampaikan ke kami, kerjasamanya cukup efektif melalui KJRI Osaka, JETRO, BTMU, Kankeiren, Osaka CCI, JICA dan kantor perwakilan BKPM (IIPC) Tokyo," lanjutnya.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Tamba Hutapea menambahkan, sebagai perwakilan BKPM yang hadir, dirinya memaparkan mengenai beberapa hal di antaranya gambaran umum perekonomian Indonesia.
"Kemudian target dan realisasi investasi nasional, khususnya FDI Jepang di Indonesia, pengembangan lokasi investasi di kawasan-kawasan ekonomi strategis Indonesia, rencana umum dan peluang investasi bidang infrastruktur, terutama dalam mendukung pengembangan kawasan," jelas Tamba.
Selain itu, upaya peningkatan layanan investasi seperti revisi DNI, peluncuran PTSP, izin investasi tiga jam, Kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK), Fasilitas Percepatan Jalur Hijau, dan Insentif Fiskal.
Konjen RI Osaka Wisnu Edi Pratignyo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kegiatan aktif BKPM dalam mensosialisasikan berbagai kebijakan dan program update terkait investasi dan promosi investasi kepada pelaku usaha di Jepang, khususnya di Osaka.
Pengelola lima KEK yang hadir dan memberikan paparan antara lain KEK Tanjung Siapi-Api oleh Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, kemudian KEK Sei Mangkei, KEK Palu, dan KEK Madalika oleh Sekdenas KEK Enoh Suhartono.
Kemudian Kawasan Industri Bantaeng oleh Vice President PT ISDN Bantaeng Corporation M. Taufik Fahruddin, Kawasan Industri Kendal oleh Senior Manager Sembcorp Keiko Fujita, Kawasan Industri JIIPE oleh Direktur AKR Corporindo Koko Matthew.
Sekadar informasi, triwulan pertama 2016, investasi Jepang di Indonesia tercatat mencapai USD1,58 miliar terdiri dari 427 proyek dan menyerap 28.377 tenaga kerja. Posisi Jepang berada di peringkat kedua dari daftar negara sumber investasi di Indonesia. Jepang berada di bawah Singapura dan di atas Hong Kong, Tiongkok, dan Belanda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News