Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, faktor eksternal dari kenaikan Fed Fund Rate hanya mempengaruhi kondisi dari eksternal perekonomian dalam negeri, itu pun pengaruhnya kecil. Kondisi demikian yang menurut JK harus menggenjot sektor riil agar perekonomian Indonesia tak terganggu.
Dia menyebut, sektor riil akan terdongkrak bila BI Rate diturunkan. Investasi dan ketersediaan dana dari perbankan sangat diperlukan untuk menggenjot industri padat karya seperti manufaktur.
"Tetap saja ya (BI Rate diturunkan). Artinya jangan lihat finansial saja, tapi lihat dari sisi sektor riil di Indonesia. Bahwa Indonesia butuhnya investasi untuk industri manufaktur dan sebagainya," ujar JK ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (17/12/2015).
Kondisi BI Rate di level 7,5 persen, menurut dia membuat industri sulit berkembang. Hal ini dikarenakan bunga pinjaman dari perbankan untuk industri yang cukup tinggi karena suku bunga acuan itu sendiri masih tinggi.
"Tidak mungkin industri berkembang kalau bunga tinggi. Jadi jangan hanya lihat dari satu sisi. Karena tidak ada negara maju apabila hanya dilihat dari sektor keuangan saja, dilihat sektor riilnya juga," tegas JK.
Namun begitu, JK tak menyebut angka pasti terhadap penurunan ideal suku bunga acuan tersebut. Namun yang pasti, ia meminta agar BI Rate segera diturunkan. "(Penurunan BI Rate) nantilah itu," pungkas JK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id