Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menyatakan, penerimaan PNBP dari Januari sampai November baru mencapai Rp206,73 triliun. Sementara Desember ini, Pemerintah meyakini dapat mengumpulkan PNBP sebesar Rp35,09 triliun.
"Untuk PNBP Januari sampai November sudah dikumpulkan Rp206,73 triliun. Desember bisa dikumpulkan Rp35,09 triliun. Sehingga perkiraan outlook satu tahun ini adalah Rp241,8 triliun. Atau sekitar 89,9 persen. Awalnya PNBP perkiraan 100 persen akan lebih," kata Bambang dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI, di Komplek Parlementer, Senayan, Jakarta, Kamis (17/12/2015) malam.
Bambang menjelaskan, salah satu penyebab tidak tercapainya PNBP 2015 ini lantaran turunnya harga minyak bumi dipertengahan tahun yang terus menunjukan tren penurunan di bawah level USD40 per barel.
"Tapi turunnya harga minyak di tengah tahun ini sampai ke level USD40 per barel ini sangat berpengaruh permintaan migas," ujar dia.
Oleh karena itu, untuk mengejar target PNBP sampai akhir tahun, Bambang menuturkan ada beberapa yang dilakukan Pemerintah. Pertama, melakukan optimalisasi penerimaan migas sekitar Rp10 triliun. Kedua, penagihan seluruh piutang PNBP outstanding sebesar Rp2,67 triliun. Ketiga, PNBP dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sekitar Rp1 triliun. Keempat, optimalisasi penerimaan target PNBP Rp18,74 triliun.
Kemudian, lanjut Bambang, termasuk juga PNBP yang akan masuk Desember yakni PNBP dari Kominfo sekitar Rp6 triliun. Juga dengan laba BUMN sekitar Rp2,1 triliun.
"Yang masuk Desember adalah PNBP dari Kominfo cukup besar karena masuknya setiap 15 Desember itu masuk Rp6 triliun lebih. Kemudian laba BUMN sekitar Rp2,1 triliun. Sehingga kita perkirakan bisa sampai Rp35,09 triliun," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id