Bank Indonesia (MI/ROMMY PUJIANTO)
Bank Indonesia (MI/ROMMY PUJIANTO)

Ini Penyebab Deflasi Terjadi di Februari 2016

Dian Ihsan Siregar • 26 Februari 2016 15:57
medcom.id, Jakarta: Bank Indonesia (BI) melalui survei mingguan mencatat telah terjadi deflasi sebesar 0,13 persen secara month to month (m-to-m) di minggu ‎ketiga Februari 2016. Raihan deflasi ini didorong oleh perbaikan komponen volatile food dan administered price.
 
"Penyebab deflasi ada pada perbaikan (komponen inflasi) volatile food. Deflasi 0,13 persen pun dipengaruhi komponen administered price berupa penurunan tarif tenaga listrik. Februari biasa inflasi relatif rendah‎," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (26/2/2016).
 
Selain itu, lanjut Juda, hingga minggu ketiga di Februari ini laju inflasi secara year on year (yoy) masih berada di level 4,38 persen. Hal ini sejalan dengan adanya berbagai macam kebijakan seperti penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan lain sebagainya.

Dengan keadaan seperti ini, Juda berharap agar tingkat inflasi masih terus dalam tren menurun di kisaran empat persen plus minus satu persen pada Maret 2016. Posisi seperti itu diharapkan terjadi dengan catatan semua pasokan dalam kondisi terjaga.
 
‎"Tersedianya pasokan beras merupakan persoalan yang harus diperhatikan agar tidak menjadi pemicu kenaikan inflasi. Kalau stok terjaga, inflasi terjaga juga, kecuali stok kurang, memang persoalan stok ini harus dijaga dengan baik," jelas Juda.
 
Lebih lanjut, Juda mengatakan, pergerakan tingkat inflasi masih akan sangat bergantung pada penyesuaian harga BBM. BI melakukan hitung-hitungan, apabila harga minyak dunia sebesar USD37 per barel, maka tingkat inflasi (2016) diperkirakan bisa sebesar empat persen.
 
"Inflasi masih lebih rendah lagi (2016). Kalau penurunan minyak mentah dunia diikuti penurunan harga BBM dan angkutan umum. Itu dampaknya besar sekali ke inflasi inti maupun volatile food," pungkas Juda.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan