"Jadi, Rp179,6 triliun itu terdiri dari Rp113,7 triliun SBN dan Rp65,9 triliun ke saham," kata Perry di Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Agustus 2019.
Dirinya menuturkan, derasnya aliran modal asing yang masuk ke Indonesia merupakan sebuah sinyal positif, pasalnya investor masih memandang perekonomian Indonesia stabil dan menjanjikan.
"Secara keseluruhan ini menunjukan bahwa konfiden kepada ekonomi Indonesia, baik prospek ekonominya, stabilitasnya, maupun kebijakan yang ditempuh masih cukup baik," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News