"Karena situasi ekonomi sedang cukup dinamis, sementara kami mendesain sesuatu yang baru terjadi nanti enam bulan ke depan. Kami harus terus menerus menjaga kehati-hatian dan kewaspadaan," ucap Sri Mulyani, saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 11 Juli 2018.
Asumsi dasar makroekonomi 2019 yang telah diketok, terdiri dari perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen hingga 5,6 persen, tingkat inflasi diperkirakan 2,5 persen hingga 4,5 persen, tingkat suku bunga SPN 3 bulan diperkirakan 4,6 persen hingga 5,2 persen.
Kemudian, nilai tukar di kisaran Rp13.700 per USD hingga Rp14.000 per USD. Harga minyak mentah USD60 hingga USD70 per barel, lifting minyak 722 ribu-805 ribu barel per hari, dan lifting gas 1,21 juta-1,30 juta barel setara minyak.
"Semua itu akan kita jadikan patokan untuk menyusun APBN yang angkanya tidak dalam range," ucap perempuan yang biasa dipanggil Ani.
Selain asumsi makro ekonomi, Ani menyebutkan, defisit anggaran di tahun politik diproyeksikan di bawah dua persen dari PDB. Untuk itu, pemerintah berupaya sekuat mungkin agar hal itu terjadi dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id