Disampaikan Menko Perekonomian Chairul Tanjung, langkah yang diambil Presiden SBY ini agar masyarakat, terutama pelaku pasar, memahami langkah ini tidak akan berpengaruh pada perekonomian.
Menurut Chairul, demi menyampaikan hal ini, presiden menunda agenda untuk terbang ke Papua untuk meyakini keamanan setelah putusan MK dapat terjamin.
"Presiden ingin mengelola politiknya takutnya ada keputusan MK yang harus direspons oleh presiden untuk kepala pemerintahan untuk mengambil langkah-langkah yang perlu," ujar Chairul, saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Presiden, diakuinya, sudah siap dengan segala keputusan MK baik itu alternatif satu, dua, tiga, atau yang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News