Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah. FOTO: Banggar DPR RI
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah. FOTO: Banggar DPR RI

Banggar DPR Rekomendasikan Pemerintah Refocusing APBN di Semester II-2021

Angga Bratadharma • 05 Juli 2021 09:09
Jakarta: Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) MH Said Abdullah memberi rekomendasi kepada pemerintah agar melakukan refocusing anggaran belanja pada APBN semester II-2021. Hal itu perlu dilakukan bila kasus positif dan kematian yang diakibatkan covid-19 terus melonjak naik.
 
Adapun hasil pemotongan ini dialokasi ke beberapa kebutuhan anggaran belanja untuk memperkuat penanganan covid-19. "Saya kira, refocusing anggaran ini tidak hanya pada belanja kementerian dan lembaga (k/l), tetapi juga anggaran pemerintah daerah (pemda)," kata Said, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 5 Juli 2021.
 
"Karena itu, saya minta pemda juga ikut memikul beban agar anggarannya juga dipotong," tambah Said.

Menurutnya, pemotongan anggaran k/l maupun pemda tidak bisa dihindari. Hal tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah mempersiapkan amunisi yang cukup untuk melawan virus covid-19. Sebab, perkembangan covid-19 sangat mengkhawatirkan sehingga membutuhkan anggaran yang sangat besar guna memutus mata rantai penyebaran virus mematikan ini.
 
"Mencermati perkembangan terkini atas keadaan bangsa kita, pada awal semester II-2021 menunjukkan tren peningkatan yang sangat drastis. Untuk itu, perlu penguatan dari sisi anggaran, termasuk pemotongan sejumlah anggaran, baik itu k/l maupun pemda," jelasnya.
 
Selain pemotongan anggaran k/l maupun pemda, Said menegaskan beberapa pos anggaran yang kurang prioritas dan belum ditenderkan bisa dipotong, termasuk rencana kegiatan yang dibatalkan karena tingginya covid-19 memang harus dipangkas.
 
Demikian juga dengan anggaran belanja perjalanan dinas, anggaran konsumsi rapat, anggaran belanja modal yang tidak berdampak pada masyarakat, belanja ATK, hingga penghematan belanja listrik karena sebagian besar WFH harus di refocusing juga.
 
"Termasuk anggaran belanja yang mengalami pemblokiran serta Saldo Anggaran Lebih (SAL) di 2020," terangnya.
 
Dirinya menegaskan hasil refocusing anggaran belanja ini dialokasikan untuk mempercepat program vaksinasi covid-19. Hal tersebut dinilai Said penting agar jangkauan rakyat yang mendapatkan layanan vaksinasi covid-19 semakin banyak.
 
Untuk itu, dibutuhkan penambahan tenaga medis termasuk para sukarelawan, kebutuhan peralatan vaksin, dan pembiayaan tempat-tempat darurat untuk pelaksanaan vaksinasi yang memenuhi standar protokol kesehatan.
 
"Saya mendukung target Presiden Joko Widodo agar program vaksinasi dapat menjangkau dua juta rakyat per harinya," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan