"Estimasi kami PEN ini akan terealisasi sampai 95 persen di akhir tahun nanti," kata dia dalam webinar, Senin, 21 November 2021.
Hingga 19 November 2021, realisasi anggaran PEN 2021 sudah mencapai Rp495,77 triliun atau 66,6 persen dari pagu alokasi tahun ini sebesar Rp744,77 triliun. Realisasi anggaran PEN 2021 ini terdiri dari klaster kesehatan sebesar Rp135,53 triliun atau 63 persen dari pagu Rp214,96 triliun.
Untuk perlindungan sosial terealisasi Rp140,50 triliun atau 75,5 persen dari pagu Rp186,64 triliun, program prioritas Rp75,44 triliun atau 64 persen dari pagu Rp117,94 triliun, dukungan UMKM dan korporasi Rp81,83 triliun atau 50,4 persen dari pagu Rp162,40 triliun, dan insentif usaha Rp62,47 triliun atau 99,4 persen dari pagu Rp62,83 triliun.
"Komponen kesehatan kemungkinan besar akan cukup tinggi realisasinya, karena sekarang kita masih ada tagihan-tagihan rumah sakit, masih berproses dan mudah-mudahan bisa terealisasi akhir tahun ini. Kemarin saat ada (varian) delta, biaya rumah sakit yang ditanggung negara ini mengalami peningkatan, kita akan lihat di akhir tahun nanti berapa total tagihannya," jelas dia.
Sementara untuk perlindungan sosial, pemerintah masih akan melakukan pembayaran di November dan Desember. Kemudian untuk dukungan UMKM dan korporasi juga masih ada proses penagihan sehingga diprediksi realisasinya akan mencapai 90 persen, ditambah program prioritas yang penerapannya tinggi di akhir tahun.
"Namun yang cukup membesarkan hati sebetulnya adalah penyerapan di bidang insentif usaha. Ini isinya adalah insentif pajak penghasilan untuk gaji karyawan, untuk UMKM yang ditanggung pemerintah, pembebasan PPh 22 impor, PPN properti DTP, PPnBM kendaraan bermotor, ini cukup membesarkan hati, karena sampai November ini pagunya telah terserap sekitar 99,4 persen," ungkapnya.
Ia menambahkan tingginya realisasi insentif usaha ini menandakan adanya aktivitas ekonomi di dunia usaha maupun masyarakat. Dengan realisasi yang mencapai lebih dari 99 persen, Suahasil meyakini, hingga akhir tahun pagunya akan terserap sepenuhnya sehingga menjadi dorongan bagi pemulihan ekonomi.
"Sampai akhir tahun kemungkinan besar ini akan melewati 100 persen dan kita akan akomodasi sebagai bentuk dorongan dari APBN agar kegiatan ekonomi terus bergulir. Berapa persisnya, ini nanti kita lihat di Desember, namun hampir pasti insentif usaha dalam konteks pemulihan ekonomi nasional akan melewati 100 persen dari pagunya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News