Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam luar biasa. Kaya akan sumber daya alam, tanahnya subur, potensi ekonomi lautnya besar, dan cuaca sangat menunjang. Namun, Indonesia jauh tertinggal dibanding beberapa negara yang tidak memiliki sumber daya alam, seperti Korea, Jepang, bahkan dengan Taiwan, Singapura, Thailand dan Vietnam.
baca juga: Akibat Ketidakpastian Global, Sri Mulyani: Ada Potensi Pertumbuhan Ekonomi Turun di 2023 |
"Dulu kita lebih maju dari Tiongkok. Sekarang jarak kemajuannya antara langit dan sumur," kata Menteri BUMN di era Presiden Megawati tersebut, dikutip dari Antara, Rabu, 31 Agustus 2022.
Setelah itu, katanya, Indonesia masih disejajarkan dengan Korea Selatan dan Taiwan. Sebagai sama-sama macan kecil. Kini Indonesia disejajarkan dengan Vietnam, Kamboja, dan Bangladesh.
Menurut Laksamana, salah satu sebab yang mendasar yang menjadikan hal itu terjadi yakni Indonesia memiliki produktivitas sumber daya manusia yang jauh lebih rendah dari negara-negara tetangga tersebut.
Kemampuan meningkatkan produktivitas manusia tersebut, tambahnya, pada umumnya terbelenggu oleh "Lima Kesalahan" atau "Pancasalah", yaitu salah kaprah, salah lihat, salah asuh, salah tafsir, dan salah tata kelola. Lima kesalahan itu dijabarkan oleh Laksamana Sukardi dalam bukunya yang berjudul "Pancasalah".
Buku tersebut, menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal era Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2000), merupakan hasil pemikiran yang dirangkum dari studi literatur dan berbagai diskusi formal serta diskusi tidak formal (diskusi kelompok whatsapp).
"Pengalaman saya menekuni bidang ekonomi sebagai bankir profesional dan keterlibatan saya dalam gerakan reformasi 1998 di Indonesia serta tugas sebagai Menteri Kabinet Gotong Royong Republik Indonesia (1999-2004) yang bertanggung jawab dalam restrukturisasi ekonomi dan dunia usaha di Indonesia sangat memberikan kontribusi pemikiran yang saya tuangkan dalam buku ini," ujarnya.
Sementara itu mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang juga jadi pembicara mengatakan menyoroti kenaikan harga BBM di dalam negeri. Menurut dia sebaiknya negara mulai menggunakan energi non BBM.
"Kita sudah harus manfaatkan energi untuk mengganti pemakaian BBM. Salah satunya mulai memakai kendaraan listrik," kata Menteri BUMN era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News