Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. FOTO: BKPM
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. FOTO: BKPM

Realisasi Investasi Tembus Rp302,2 Triliun di Kuartal II-2022

Eko Nordiansyah • 20 Juli 2022 12:39
Jakarta: Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal II-2022 sebesar Rp302,2 triliun. Realisasi investasi tersebut mengalami pertumbuhan sebanyak tujuh persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
 
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan capaian ini menandakan pulihnya investasi sejak pandemi covid-19 dua tahun lalu. Sejak pandemi, para pelaku usaha melakukan penyesuaian, baik berupa penundaan maupun penghentian produksi sementara waktu.

 
"Peningkatan realisasi investasi pada kuartal II-2022 sebesar tujuh persen ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi sejumlah pengamat ekonomi akan lebih dari lima persen, melampaui kuartal I-2022," kata dia dalam video conference, Rabu, 20 Juli 2022.

Secara kumulatif, realisasi investasi sepanjang periode Januari-Juni mencapai Rp584,6 triliun atau mengalami peningkatkan 32 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021. Realisasi pada kuartal ini menyerap tenaga kerja sebesar 320.534 orang dan sebanyak 639.547 orang selama semester I.
Baca: KSP: Jurus Gas dan Rem Buat Ekonomi Indonesia ke Situasi Lebih Baik

"Di saat bersamaan pemerintah melakukan berbagai upaya untuk membantu para pelaku usaha agar tetap bertahan dan hasilnya dirasakan saat ini. Kondisi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan kebijakan pemerintah dalam pemberian vaksin booster kepada masyarakat dan melonggarkan mobilitas dan aktivitas masyarakat," jelas dia.
 
Bahlil memaparkan, persebaran realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada kuartal II ini kembali lebih unggul dari Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar Rp157,1 triliun atau 52 persen dari total investasi, meningkat 38 persen dari periode yang sama tahun lalu.
 
Sementara itu, kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal II tersebut mencapai Rp163,2 triliun atau 54 persen dari total investasi, meningkat 39,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kontribusi PMA ini adalah tertinggi dibandingkan beberapa kuartal sebelumnya.

 
"Kami memahami situasi perekonomian global saat ini sedang tidak menentu akibat perang Rusia-Ukraina dan pengetatan suku bunga oleh bank sentral Amerika memang akan menjadi tantangan berat bagi iklim investasi di Indonesia pada waktu mendatang," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan