Presiden Jokowi saat membacakan Nota Keuangan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Foto: Medcom.id
Presiden Jokowi saat membacakan Nota Keuangan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Foto: Medcom.id

Jokowi: Ketidakpastian Global Jangan Buat Kita Jadi Pesimistis!

Husen Miftahudin • 16 Agustus 2022 15:43
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pemerintah akan terus mewaspadai risiko gejolak ekonomi global yang masih tinggi. Pasalnya, perlambatan ekonomi dunia berpotensi memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi domestik dalam jangka pendek.
 
"Konflik geopolitik dan perang di Ukraina telah menyebabkan eskalasi gangguan sisi suplai yang memicu lonjakan harga-harga komoditas global dan mendorong kenaikan laju inflasi di banyak negara, tidak terkecuali Indonesia," ungkap Jokowi dalam Nota Keuangan Beserta RAPBN Tahun Anggaran 2023, Selasa, 16 Agustus 2022.
 
Kondisi tersebut membuat bank sentral di banyak negara melakukan pengetatan kebijakan moneter secara agresif dan menyebabkan guncangan pada pasar keuangan di banyak negara berkembang. Konsekuensinya, nilai tukar mata uang sebagian besar negara berkembang mengalami pelemahan.

Dengan berbagai tekanan tersebut, Dana Moneter Internasional (IMF) pun memprediksi pertumbuhan ekonomi global melambat signifikan dari 6,1 persen di 2021 menjadi 3,2 persen di 2022 dan 2,9 persen di tahun depan.
 
"Ketidakpastian global tidak boleh membuat kita pesimistis. Dalam delapan tahun terakhir, kita telah memupuk modal penting untuk menciptakan ekosistem pembangunan yang lebih kondusif," tegasnya.
 
Baca juga: Desain APBN 2023: Waspada, Antisipatif, dan Responsif terhadap Berbagai Gejolak

 
Pembangunan infrastruktur secara masif, perbaikan kualitas sumber daya manusia, serta penyederhanaan aturan berusaha dan berinvestasi merupakan upaya-upaya kunci untuk memperkuat fondasi perekonomian nasional menghadapi tantangan masa depan.
 
Kepala Negara kembali menekankan, transformasi struktural terus dipacu untuk membangun mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih solid dan berkelanjutan. Hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi juga terus diperkuat.
 
Ekonomi hijau terus didorong, penggunaan produk dalam negeri juga harus diprioritaskan guna mengurangi ketergantungan impor. Sementara ekonomi digital difasilitasi agar UMKM naik kelas dan melahirkan decacorn baru kelas dunia di masa depan.
 
"Keseimbangan kebijakan makro-fiskal juga terus dijaga. Konsolidasi fiskal menjadi sangat krusial. Kesehatan APBN ditingkatkan agar adaptif dan responsif dalam jangka menengah dan panjang," ucap Jokowi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan