Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan realisasi anggaran PEN pada tahun depan akan lebih memengaruhi pemulihan ekonomi nasional lantaran adanya penyediaan vaksin covid-19 secara gratis.
"Pemerintah sebaiknya melakukan evaluasi agar realisasi anggaran PEN tahun depan lebih baik, karena akan lebih menentukan proses pemulihan ekonomi ketika pandemi berakhir di-support adanya vaksin," katanya kepada Medcom.id di Jakarta, Jumat, 18 Desember 2020.
Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, pemerintah mengalokasikan anggaran PEN sebesar Rp356,5 triliun. Anggaran terdiri dari penanganan kesehatan sebesar Rp25,4 triliun, perlindungan sosial Rp110,2 triliun.
Selain itu, ada sektoral kementerian/lembaga dan pemerintah daerah sekitar Rp136,7 triliun, dukungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Rp48,8 triliun, pembiayaan korporasi Rp14,9 triliun, serta insentif usaha Rp20,4 triliun.
Alokasi anggaran PEN tahun depan memang lebih rendah dari tahun ini yang mencapai Rp695,2 triliun. Sayangnya realisasi anggaran PEN tahun ini diprediksi hanya akan mencapai 80 persennya saja dari realisasi Rp481,6 triliun atau 69,3 persen hingga 14 Desember 2020.
"Realisasi anggaran PEN diyakini tidak akan mencapai 100 persen, maksimal 80 persen. Dengan masih berjangkitnya pandemi, meskipun realisasi anggaran PEN bisa 100 persen, pertumbuhan ekonomi tetap akan negatif," pungkas Piter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id