Ilustrasi. FOTO: Medcom.id/Desi Angriani
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id/Desi Angriani

Pemerintah Rancang Strategi Gaet Investasi Rp1.200 Triliun di G20

Husen Miftahudin • 27 Maret 2022 13:18
Jakarta: Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Riyatno mengatakan pemerintah sedang menyusun sejumlah strategi untuk meraih investasi dalam momentum G20 yang ditargetkan mencapai Rp1.200 triliun pada 2022.
 
"Pemerintah menyusun sejumlah strategi untuk mencapai target investasi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo tersebut," ujar Riyatno, dalam Media Briefing jelang Pertemuan Pertama Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG), dikutip Minggu, 27 Maret 2022.
 
Dijelaskan lebih lanjut bahwa strategi tersebut antara lain meningkatkan koordinasi antara kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (pemda) untuk meningkatkan realisasi di empat wilayah, mencakup Sumatra (Wilayah I), DKI Jakarta dan Kalimantan (Wilayah II), Jawa Barat dan Sulawesi (Wilayah III), serta Jawa Timur hingga Papua (Wilayah IV).

Strategi lainnya adalah membuat daftar 100 besar investasi di masing-masing provinsi. Daftar ini diharapkan mampu memfasilitasi perusahaan-perusahaan besar, baik Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
 
"Selanjutnya, pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Realisasi Investasi ditujukan untuk memastikan realisasi investasi bagi penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing yang telah memiliki perizinan berusaha," tutur Riyatno.
 
Dalam acara yang sama, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono menyampaikan, Indonesia akan menggunakan kesempatan dan hak istimewa sebagai Presidensi G20 untuk bekerja sama dengan negara anggota G20 lainnya.
 
"Dalam mendorong sinergi kebijakan dan agenda pemulihan ekonomi di sektor perdagangan, investasi, dan industri untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)," tuturnya.
 
Dalam hal ini, Indonesia akan mengangkat enam isu prioritas selama Pertemuan G20 TIIWG. Keenam isu tersebut adalah reformasi badan perdagangan dunia atau World Trade Organization (WTO); Peran Sistem Perdagangan Multilateral untuk akselerasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs); serta respons perdagangan, investasi dan industri terhadap pandemi, dan arsitektur kesehatan global.
 
Isu prioritas berikutnya adalah perdagangan digital dan rantai nilai global berkelanjutan (Sustainable Global Value Chain/GVCs) yang berkelanjutan, mendorong investasi berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global, serta industrialisasi inklusif yang berkelanjutan melalui Industri 4.0.
 
"Sebagai representasi negara berkembang, Indonesia melalui G20 TIIWG akan berupaya menghasilkan komitmen dan menghasilkan terobosan-terobosan nyata guna berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi global dan akselerasi pencapaian SDGs melalui sektor perdagangan, investasi, dan industri dalam keenam isu prioritas tersebut," jelas Djatmiko.
 
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko S.A. Cahyanto menambahkan bahwa industri 4.0 sendiri merupakan satu dari enam isu prioritas di TIIWG, terutama terkait digitalisasi yang telah menghasilkan sistem produksi dan perdagangan generasi baru.
 
"Misalnya, e-commerce telah mengurangi biaya dalam perdagangan internasional, serta menghubungkan lebih banyak usaha kecil dan konsumen secara global," urai dia.
 
Karenanya, kebijakan industri di masa ini harus memperhitungkan perdagangan digital modern dan adopsi teknologi digital pada industri. Dampak digitalisasi pada perdagangan dan industri tidak dapat dianggap terpisah.
 
"Sektor industri sampai saat ini merupakan bagian terbesar dari porsi investasi dan perdagangan Indonesia. Selain itu, 15 persen ekonomi negara-negara anggota G20 juga berasal dari industri. Karenanya, pemerintah ingin agar isu industri dibahas secara mendalam pada gelaran G20 kali ini guna memulihkan ekonomi secara inklusif dan berkelanjutan," tutup Eko.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan